Mengintip Kehidupan Penderita Diabetes: Enam Gejala yang Sering Diabaikan, Apakah Anda Salah Satunya?

Catatanfakta.com - Kadang-kadang, penderita tidak menyadari kehadiran diabetes. Namun, menemukan gejala sedini mungkin menjadi langkah yang sangat penting.

Semakin lama diabetes tidak terdiagnosis, semakin besar kemungkinan penderita mengalami komplikasi di masa depan.

Komplikasi yang terkait dengan diabetes dapat memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan.

Baca Juga: Rumput Laut: Hidangan Sehari-hari yang Kaya Manfaat Kesehatan!

Seorang ahli dari Dr Fox Online Pharmacy, dr Deborah Lee, menjelaskan salah satu cara untuk mendeteksi diabetes lebih awal adalah dengan memperhatikan gejalanya.

Dalam beberapa kasus, diabetes dapat diidentifikasi melalui gejala neuropati diabetik yang muncul.

"Neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2," kata dr Lee seperti yang dilansir oleh laman Express, pada Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Ga Sangka ... Ini Manfaat Kesehatan Yang Tersembunyi Dari Minum Teh !

Menurut dr Lee, sekitar 50 persen penderita diabetes akan mengalami kondisi neuropati diabetik. Ketika terjadi neuropati diabetik, ada enam sensasi umum yang seringkali dialami oleh individu dengan diabetes.

Keenam sensasi tersebut dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti tangan dan kaki. Berikut adalah keenam sensasi yang perlu diwaspadai:

1. Sensasi kesemutan dan kebas
2. Ketidakmampuan merasakan rasa sakit
3. Kehilangan sensasi atau perasaan hangat
4. Kehilangan persepsi posisi atau kedudukan (penderita tidak dapat merasakan posisi sendi-sendi mereka)
5. Rasa nyeri di kaki, tangan, atau tungkai
6. Kelemahan pada tungkai atau sendi

Baca Juga: 3 Masalah Kesehatan Ini, Mengancam Anda Jika Kekurangan Air Putih: Hati-hati !!!

Neuropati diabetik dapat membahayakan penderita diabetes karena mereka mungkin tidak menyadari jika kaki atau tangan mereka mengalami luka.
Luka tersebut dapat terabaikan dalam waktu yang lama dan berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Seiring berjalannya waktu, luka tersebut dapat berkembang menjadi osteomielitis, gangren, atau bahkan sepsis. Terkadang, prosedur amputasi juga diperlukan jika luka sudah sangat parah.