catatanfakta.com – Tren olahraga lari di berbagai kota Indonesia semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir. Ribuan orang dari Jakarta hingga Makassar kini rutin berlari setiap pagi dan sore. Banyak yang menyebut aktivitas sederhana ini bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan fisik dan mental.
Seorang pelatih lari komunitas Jakarta Runners, Arif Nugraha, mengatakan bahwa manfaat lari jauh lebih besar dari yang orang bayangkan. “Lari itu memaksa jantung bekerja lebih baik. Sirkulasi lancar, tubuh terasa lebih hidup,” ujarnya saat ditemui usai sesi latihan pagi.
Berlari diketahui meningkatkan metabolisme tubuh secara signifikan. Ketika otot kaki dan inti tubuh aktif, tubuh membakar lebih banyak energi bahkan saat sedang beristirahat. Dokter olahraga dr. Ratri Anggraini menjelaskan, “Metabolisme basal naik karena otot bekerja lebih efektif. Ini yang membuat pelari lebih mudah menjaga berat ideal,” katanya.
Baca Juga: Justisia Half Marathon 2025, Lebih dari Lari Ini Tentang Pulang dan Persatuan
Selain membantu mengontrol berat badan, lari juga membuat energi tubuh lebih stabil sepanjang hari. Banyak pelari mengaku merasa lebih fokus dan produktif setelah menjadikan lari sebagai rutinitas. “Mood saya lebih stabil. Rasanya seperti punya kontrol penuh atas hari saya,” kata Reza, anggota komunitas lari di Bandung.
Manfaat lain yang kerap diabaikan adalah berkurangnya risiko penyakit kronis. Hanya sepuluh menit lari setiap hari sudah cukup untuk membantu melindungi jantung dari risiko hipertensi dan stroke. Aktivitas ini juga memicu tubuh melepaskan hormon endorfin dan dopamin yang membuat pikiran lebih tenang.
Bagi pemula, para ahli menyarankan untuk memulai dari durasi pendek, sekitar sepuluh hingga lima belas menit. Dr. Ratri menegaskan, “Konsistensi lebih penting daripada jarak. Lebih baik sedikit tapi rutin,” ujar dia. Penggunaan sepatu yang sesuai, stretching sebelum dan sesudah berlari, serta menjaga hidrasi juga sangat dianjurkan.
Baca Juga: Bogor Meledak dengan Semangat! Lomba Lari Nasional Perdana Siap Guncang Taman Budaya Sentul
Fenomena lari ini bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada hubungan sosial. Banyak komunitas lari yang kini menjadi ruang pertemuan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang. Di sana, solidaritas dan dukungan menjadi kekuatan yang menumbuhkan gaya hidup sehat bersama.
Pada akhirnya, lari terbukti sebagai aktivitas sederhana yang punya efek besar. Rutinitas singkat seperti satu putaran taman atau satu kilometer keliling komplek dapat menjadi awal perubahan besar. Para pelari sepakat bahwa kunci utamanya adalah memulai.
“Yang penting mulai sekarang. Satu langkah kecil bisa mengubah hidup,” tutur Arif.
Artikel Terkait
WOW !!! LARI PAGI GANJAR TERNYATA SETTINGAN
Trend Sehat dan Stylish: Sepatu Lokal untuk Lari Puncaki Kepopuleran di Indonesia
LARI PAGI DI DEPOK ANIES AJAK MASYARAKAT LAKUKAN PERUBAHAN
Chasing Bogor Run 2025, Ajang Lari dengan Pesona Alam Bogor yang Memikat
9 Manfaat Luar Biasa Teh Rosella, Dari Kesehatan Jantung hingga Antidepresan Alami