Jawa Barat Terancam Mengulang Tragedi Sumatra
Catatanfakta.com -, Founder Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi, menyampaikan peringatan keras terkait ancaman bencana ekologis di Jawa Barat.
Menurutnya, apa yang kini terjadi di Pulau Sumatra—banjir bandang dan longsor yang menewaskan lebih dari 1.000 orang—merupakan konsekuensi langsung dari deforestasi dan eksploitasi alam secara brutal dalam jangka panjang.
“Sudah hampir bisa dipastikan, faktor utama bencana ekologis di Sumatra adalah deforestasi dan eksploitasi alam yang dilakukan tanpa kendali. Kini masyarakat harus membayarnya dengan ribuan korban jiwa, hilangnya tempat tinggal, dan rusaknya infrastruktur,” tegas Yusfitriadi.
Baca Juga: 86 Madrasah Sabet Adiwiyata 2025, Menteri LH: Ini Amanah Besar bagi Pendidikan Hijau
Ia menilai kondisi serupa sangat berpotensi terjadi di Jawa Barat, mengingat laju alih fungsi lahan dan aktivitas tambang yang semakin masif dan tersebar di berbagai wilayah.
Deforestasi Jawa Barat: Data Berbeda, Ancaman Nyata
Yusfitriadi mengungkapkan, persoalan deforestasi di Jawa Barat diperparah oleh ketidaksinkronan data kehutanan.
-
Data Kementerian Lingkungan Hidup (2024) mencatat luas hutan Jawa Barat mencapai 952,68 ribu hektare.
-
Data Statistik Jawa Barat (2022) menyebut 792.616 hektare.
-
Sementara Statistik Nasional (2023) mencatat 816.603 hektare.
“Entah data mana yang valid. Indonesia memang selalu bermasalah dengan data. Lemahnya koordinasi dan konsolidasi membuat kebijakan lingkungan menjadi tidak presisi,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Prioritaskan Aceh–Sumut–Sumbar: “Perbaikan Harus Cepat!”
Namun yang paling mengkhawatirkan, berdasarkan data WALHI Jawa Barat yang dikutip dari berbagai sumber media, luas hutan Jawa Barat menyusut hingga 43 persen hanya dalam dua tahun terakhir (2023–2025).
“Angka ini sangat berbahaya. Artinya, Jawa Barat kini hidup dalam bayang-bayang banjir bandang dan longsor yang sewaktu-waktu bisa terjadi,” kata Yusfitriadi.
Artikel Terkait
Heboh di Medan Sunggal, Siswi SMP Nekat Tikam Ibunya Sendiri hingga Tewas