catatanfakta.com - Dalam upaya meningkatkan asupan gizi masyarakat, wacana pemanfaatan daun kelor sebagai alternatif pengganti susu mencuat.
Sebagai bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), daun kelor dapat dijadikan pilihan menu yang disesuaikan dengan potensi lokal di berbagai daerah, menurut Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.
Keunggulan Kandungan Gizi Daun Kelor
Daun kelor, yang dikenal sebagai The Miracle Tree oleh WHO, memiliki kandungan gizi yang mengagumkan:
Baca Juga: Manfaat Daun Kelor: Mengenal Potensi Obat Herbal yang Menakjubkan
- Kalsium tinggi: Daun kelor kering mengandung kalsium hingga 3.000 mg/100 g, bahkan 17-21 kali lebih tinggi dibanding susu sapi.
- Protein tinggi: Sebagai sumber protein, daun kelor memiliki 26,3 gram protein/100 g.
Antioksidan & mikronutrien: Kaya akan 40+ antioksidan, vitamin B kompleks, vitamin C, selenium, zinc, dan lainnya. - Zat Besi: Kandungannya 25 kali lipat lebih banyak dibanding bayam, mendukung pencegahan anemia.
Potensi Manfaat
Daun kelor diyakini dapat:
- Membantu mencegah stunting pada anak.
- Mendukung kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui.
- Mengatasi kekurangan gizi balita dan membantu tumbuh kembang bayi.
- Baca Juga: 10 Manfaat Daun Kelor yang Mengejutkan, Dari Penurun Kolesterol hingga Pengobatan Cacingan
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Midwifery and Reproduction Science, daun kelor memiliki:
Beta karoten: 16.800 mg/100 g.
Vitamin A: 10 kali lipat dari wortel.
Kalium: 15 kali lebih banyak dibanding pisang.
Tantangan Penggunaan
Meski potensinya menjanjikan, pengaplikasian daun kelor sebagai pengganti susu masih dalam tahap simulasi. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas), Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa implementasi ini memerlukan proses sinkronisasi pusat, daerah, dan lokalitas.
Baca Juga: Ketahui Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan: Bedakan dengan Daun Kelor!
Daun kelor dengan beragam manfaat ini tidak hanya memberikan solusi praktis dalam mencegah kekurangan gizi, tetapi juga menunjukkan potensi menjadi makanan masa depan yang berkelanjutan.
Namun, riset lebih lanjut dan strategi implementasi yang matang diperlukan sebelum menjadi solusi gizi global.
Artikel Terkait
Biji Pepaya Terbuang? Kenali 5 Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh!
Rahasia Kesehatan Tersembunyi di Balik Buah Pala!
Nikmati Buah Belimbing untuk Kesehatan Optimal! Ini Dia Manfaatnya
Kecanduan Gadget Mengancam Kesehatan Mental: Saatnya Melakukan Digital Detox!
Minum Air Rebusan Bawang Putih Setiap Pagi? Ini 5 Kejutannya untuk Kesehatan Anda!