Ciri-ciri keimanan

Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata:

"Kami beriman kepada Ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”

3) Optimis dalam Menghadapi Masa Depan

- Alqur’an memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk selalu bersikap optimis karena pada hakikatnya tantangan atau ujian itu merupakan pelajaran bagi setiap umat manusia. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Insyirah: 5-6

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا(5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا(6)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Nabi Muhammad SAW bersabda ”orang yang hidupnya hari ini lebih jelek dari hari kemarin maka ia orang yang merugi, jika orang yang hidupnya sama dengan hari kemarin maka ia tertipu, dan jika orang yang hidupnya lebih baik dari hari kemarin maka ia orang yang bahagia .”

Baca Juga: JANGAN SAMPAI GAPTEK! INI DAMPAKNYA!

4) Konsisten dan Menempati Janji

- Janji adalah hutang. Jika tidak menepati berarti telah mengkhianati, namun jika menepati janji berarti telah membayar hutang. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Maidah: 1

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya”

Seorang mukmin adalah seseorang yang telah berjanji untuk berpandangan dan bersikap dengan yang dikehendaki Allah. Seorang mukmin senantiasa menempati janji, baik kepada Allah, kepada sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya.

Baca Juga: Peradaban besar yang ada di Dunia