Catatanfakta.com -, Di banyak negara, jam sekolah panjang sering dianggap sebagai jalan menuju prestasi tinggi.
Namun, fakta global justru membantah anggapan itu. Sejumlah negara seperti Finlandia dan Estonia berhasil meraih peringkat atas dalam tes internasional meski hanya menerapkan jam sekolah relatif singkat.
Fenomena ini menjadi sorotan dunia, terutama dalam laporan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan kajian World Economic Forum (WEF).
Bagaimana mungkin siswa dengan jam belajar harian yang lebih sedikit justru mampu menyalip negara-negara dengan sistem belajar ketat?
Baca Juga: LinkedIn 2025: 10 Skill Paling Dicari Perusahaan Global, Wajib Dikuasai Pekerja Modern
Jam Sekolah Singkat, Prestasi Melonjak
Menurut data OECD, rata-rata siswa Finlandia hanya menghabiskan sekitar 4–5 jam per hari di sekolah, bahkan jumlah hari sekolah mereka per tahun lebih sedikit dibanding banyak negara Asia.
Meskipun begitu, Finlandia konsisten menempati peringkat atas dalam Programme for International Student Assessment (PISA) untuk literasi, matematika, dan sains.
Estonia, negara kecil di Eropa Utara, juga menorehkan capaian serupa. Jam sekolah mereka berada di bawah rata-rata OECD, tetapi skor PISA Estonia termasuk yang terbaik di dunia, bahkan mengalahkan Jepang dan Korea Selatan dalam kategori literasi.
Baca Juga: Wow! Virtual Reality Kini Masuk Sekolah, Begini Cara Baru Belajar yang Bikin Murid Betah
Mengapa Bisa Terjadi?
1. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas
Profesor Pasi Sahlberg, pakar pendidikan asal Finlandia, menekankan bahwa “lebih banyak belajar tidak selalu berarti lebih baik.
” Sistem pendidikan Finlandia menempatkan kualitas guru, metode pembelajaran kreatif, dan keseimbangan hidup siswa sebagai kunci utama.
2. Peran Guru sebagai Fasilitator
Di Finlandia, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga fasilitator yang membantu siswa menemukan potensi diri.
Semua guru diwajibkan memiliki gelar master, dan profesi guru mendapat penghargaan sosial tinggi.
3. Kurikulum yang Menekankan Keseimbangan
Selain akademik, pendidikan di negara Nordik menekankan keterampilan hidup, kreativitas, seni, dan olahraga.
Artikel Terkait
Literasi Digital 2025: 7 Cara Cerdas Hindari Hoaks di Media Sosial, Nomor 5 Sering Terlewat!
Mahasiswa Wajib Tahu! Ternyata Pola Tidur Bisa Menentukan Kesuksesan Belajar Kamu