Peradaban besar yang ada di Dunia

Peradaban Dunia yang akan saya jadikan contoh adalah Peradaban Persia.

Pada suatu masa, peradaban Persia kuno menjadi kerajaan yang paling ditakuti di dunia dan termasuk peradaban tertua di dunia. Masa kekuasaan peradaban ini hanya berkuasa selama kurang lebih 200 tahun. Namun Persia banyak menaklukkan daerah hingga seluas 200 mil persegi. Mulai dari wilayah daerah Mesir ke daerah Yunani, kemudian ke daerah India ke daerah Asia Barat, Kaukasus bahkan hampir seluruh wilayah Asia Tengah. Kekaisaran Persia dikenal di dunia karena pertahanan militernya dan mempunyai penguasa yang bijaksana seperti raja Cyrus Agung. Ini terjadi pada tahun 550 SM. Kejayaan Persia kuno ini ditaklukan oleh seorang prajurit legendaris dari Makedonia yaitu Alexander Agung. Dan peradaban besar Persia ini berakhir pada 530 SM.

Baca Juga: Erick Thohir jelaskan penyesuaian harga BBM di Tahun 2023

Penyebab runtuhnya kerajaan Persia ini akibat pertempuran Issus antara Alexander yang Agung dan Darius III pada 333 SM. Kekaisaran Persia memasuki periode penurunan setelah invasi gagal Yunani oleh Xerxes I pada 480 SM. Pertahanan mahal atas tanah Persia menghabiskan dana kerajaan, yang mengarah pada perpajakan yang lebih berat di antara subyek Persia. Dinasti Achaemenid akhirnya jatuh ke pasukan penyerang Alexander Agung dari Makedonia pada tahun 330 SM. Para penguasa berikutnya berusaha mengembalikan Kerajaan Persia ke batas-batas Achaemeniannya, meskipun kekaisaran tidak pernah benar-benar mendapatkan kembali ukuran besar yang telah dicapai di bawah Cyrus Agung.

Kriteria peradaban Persia :
- Menaklukkan kerajaan yang memiliki kekuasaan di sekitar Laut Mediterania.
- Mewujudkan Undang-Undang mengenai Hak-Hak Kemanusiaan.
- Perbudakan dilarang di kawasan-kawasan Kekaisaran Persia.
- Kekaisaran besar yang pertama kali mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan jajahannya.
- Mendirikan kota Persepolis dekat Pasargade
- Terdapat monument dinasti.

Baca Juga: Karakter yang Melekat pada Budaya