catatanfakta.com - Kementerian Agama (Kemenag) tengah mempersiapkan sebuah gebrakan baru dalam dunia pendidikan Indonesia dengan mengembangkan kurikulum berbasis cinta.
Ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam acara Penguatan Motivasi Kinerja ASN dan Peresmian Sarpras Pendidikan dan Keagamaan SBSN 2024 di Rembang, Jawa Tengah, pada Kamis (28/11/2024).
Menurut Menag Nasaruddin, pendidikan berbasis cinta ini diharapkan dapat menjadi fondasi untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
Baca Juga: Transformasi Pendidikan Madrasah? Kemenag Siapkan 73.615 Guru dengan Pelatihan Online MOOC Pintar
"Ke depan, kita ingin merumuskan pendidikan berbasis cinta. Dengan demikian, seluruh tanah air akan menjadi protektor atas segala tantangan di masa mendatang," ujar Menag Nasaruddin dalam pidatonya.
Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya nilai cinta dan kasih sayang dalam membentuk karakter bangsa melalui pendidikan yang lebih inklusif dan menyentuh hati.
Bagi Nasaruddin, pendidikan tidak hanya soal transfer ilmu, melainkan juga penanaman nilai-nilai moral dan spiritual yang lebih mendalam. Menurutnya, semua agama mengajarkan kebaikan, dan tidak ada ajaran agama yang mendorong kekerasan.
Baca Juga: Kemenag Raih Keberhasilan dalam Akreditasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri
"Semakin sadar kita menjalankan ajaran agama masing-masing, maka akan damai dunia ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengkonsolidasi ajaran agama kepada masyarakat secara mendalam," tegas Menag Nasaruddin, menunjukkan bahwa konsolidasi nilai-nilai agama yang damai dan penuh cinta adalah kunci menuju kedamaian global.
Selain fokus pada kurikulum, Menag juga mengapresiasi jalannya proses demokrasi di Indonesia, khususnya pada Pemilu dan Pemilukada yang berjalan lancar. Ia menyebutkan,
"Bangsa ini telah mempertontonkan politik yang baik di Indonesia.
Kita mampu mempertontonkan pesta demokrasi dengan baik. Ini tidak terlepas dari kontribusi Kementerian Agama dalam menebar dan membina kehidupan keagamaan," ungkapnya, mencerminkan peran penting Kemenag dalam menciptakan suasana demokrasi yang aman dan kondusif.
Baca Juga: Madrasah Siap Maju: Kemenag Terbitkan Pedoman Implementasi Kurikulum Baru
Pada kesempatan yang sama, Menag juga mengingatkan agar fasilitas pendidikan, termasuk gedung-gedung yang baru diresmikan, dirawat dengan baik.
"Mari ciptakan kesadaran bersama, agar menjadikan MAN bukan saja sebagai sekolah, tapi taman bunga. Semua konsen merawatnya. Mari kita ciptakan miniatur syurga di gedung kita masing-masing," pesan Menag kepada seluruh pihak yang hadir.
Artikel Terkait
Musibah Kebakaran, GST Agape Cisalak Depok Terima Prioritas Bantuan Rehabilitasi Kemenag
Majelis Masyayikh dan Kemenag Sinergi Amankan Kualitas Pendidikan Pesantren
Kemenag & BAZNAS Berkomitmen Tingkatkan Pendidikan Melalui Zakat & Beasiswa
Refreshment Fasilitator Guru Madrasah, Solusi Kemenag dan MEQR Tingkatkan Mutu Pendidikan?
Evaluasi Itjen Kemenag, Guru Madrasah Siap Optimalisasi