Pentingnya bahasa eksplisit, terutama menggunakan kata-kata ordinal (pertama, kedua, dan seterusnya), harus ditekankan dalam pengajaran.
Baca Juga: Inovasi Pendekatan Belajar yang Personal
Contohnya, saat memasak, guru bisa menggunakan bahasa eksplisit untuk mengajarkan langkah-langkah dalam membuat resep. Hal ini memperkuat ingatan anak terhadap urutan langkah, sekaligus mengembangkan keterampilan bahasa mereka.
Pemodelan oleh guru juga dapat membantu membangun keterampilan desain algoritma, seperti dalam kegiatan membuat ulat bulu dengan menempelkan lingkaran-lingkaran berwarna pada kertas.
Pentingnya membiasakan anak-anak dengan konsep algoritma sejak dini tidak bisa diabaikan. Selain membantu mereka dalam mengatasi masalah, ini juga berhubungan dengan kemampuan mereka dalam mengatur, mengontrol, dan mengevaluasi tindakan mereka sendiri.
Baca Juga: Judul: Membangun Harapan Bersama dalam Pengajaran Profesional di Ruang Kelas
Oleh karena itu, merencanakan dan menerapkan tugas algoritma dengan hati-hati dalam pembelajaran sehari-hari menjadi sangat penting.
Untuk mendukung guru dan orang tua dalam memperkenalkan pemikiran komputasional di tahun-tahun awal, proyek Digital Technologies in Focus di Australia telah menghasilkan kartu-kartu aktivitas yang dapat dicetak dengan berbagai ide menarik.
Dengan pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa anak-anak akan siap menghadapi tantangan dunia digital yang semakin berkembang.
Artikel Terkait
Mengupas Lesson Study: Cara Jepang Meningkatkan Pendidikan dan Profesionalisme Guru yang Diakui Dunia
Pendidikan Tanpa Batas: ITL Public School dan Jejaknya di Pendidikan Inklusif
Inklusi dalam Pendidikan: 5 Tips Guru untuk Membantu Murid dengan Kebutuhan Khusus
Perubahan Positif: Transformasi Pendidikan Matematika di SMA Saint Angela, Bandung
Merajut Pendidikan Berkualitas: Peran Indonesia Teacher Leaders di Canggu Community School