Catatanfakta.com - Sebuah studi internasional baru-baru ini mengungkapkan bahwa para guru di Indonesia mendapatkan penghargaan dan kehormatan yang tinggi dari masyarakatnya.
Berdasarkan Indeks Global Status Guru (Global Teacher Status Index atau GTSI) terbaru, Indonesia berhasil menduduki peringkat kelima, mengungguli negara-negara Eropa dan Amerika yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Studi ini melibatkan 35 negara yang disurvei untuk mengukur pandangan dan perilaku terhadap guru serta profesi mengajar.
Pertanyaan yang diajukan mencakup berbagai aspek, seperti persepsi terhadap status guru, tingkat penghargaan dari siswa, dukungan terhadap profesi mengajar, jam kerja guru, dan gaji yang diharapkan.
Hasil dari penelitian ini mengungkap bahwa pada tahun 2018, Cina menduduki posisi tertinggi dengan skor indeks 100, disusul oleh Malaysia (93,3), Taiwan (70,2), Rusia (65), dan Indonesia (62,1). Posisi lima terbawah ditempati oleh Argentina (23,6), Ghana (18,9), Italia (13,6), Israel (6,6), dan Brasil (1).
Penting untuk mencatat bahwa ini adalah kali kedua studi GTSI dilakukan, dengan pertama kali dilaksanakan pada tahun 2013.
Baca Juga: Inovasi Pendekatan Belajar yang Personal
Di tahun 2018, Indonesia menjadi salah satu dari 14 negara baru yang ditambahkan dalam daftar negara yang disurvei. Namun, perlu dicatat bahwa Australia tidak termasuk dalam daftar tersebut.
Salah satu temuan menarik adalah perbandingan pandangan masyarakat tentang profesi guru dibandingkan dengan profesi lain yang memerlukan gelar sarjana.
Di Indonesia, 24 persen masyarakat menyamakan profesi guru dengan pekerja sosial, sementara 21 persen menganggapnya mirip dengan pustakawan. Pada tingkat global, hanya Cina, Rusia, dan Malaysia yang menempatkan profesi guru sejajar dengan dokter.
Baca Juga: Judul: Meningkatkan Pembelajaran Aktif Secara Fisik untuk Siswa
Meskipun masyarakat Indonesia memberi nilai sistem pendidikan mereka cukup tinggi, yaitu 6,98 dari 10, peringkat ini tidak sejalan dengan pencapaian siswa dalam Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilaksanakan oleh OECD, di mana Indonesia menduduki peringkat ke-27.
Saat ditanya tentang pandangan siswa terhadap gurunya di ruang kelas, sekitar 66 persen responden di Indonesia mengatakan bahwa murid-murid menghormati gurunya.
Posisi Indonesia ada di lima besar dari 35 negara, setelah Ghana, India, Uganda, dan Cina.
Artikel Terkait
Mengupas Lesson Study: Cara Jepang Meningkatkan Pendidikan dan Profesionalisme Guru yang Diakui Dunia
Melangkah ke Dunia Metaverse: Peluang dan Tantangan untuk Pendidikan Masa Depan
Pendidikan Tanpa Batas: ITL Public School dan Jejaknya di Pendidikan Inklusif
Inklusi dalam Pendidikan: 5 Tips Guru untuk Membantu Murid dengan Kebutuhan Khusus
Perubahan Positif: Transformasi Pendidikan Matematika di SMA Saint Angela, Bandung