Melangkah ke Dunia Metaverse: Peluang dan Tantangan untuk Pendidikan Masa Depan

Catatanfakta.com - Metaverse, sebuah dunia virtual tiga dimensi yang sekarang semakin mendekati kenyataan, memiliki potensi besar untuk merombak pendidikan.

Para ahli dan pemerhati pendidikan merasa penting untuk mempersiapkan masa depan ini sejak dini.

Brookings Institution merilis ringkasan kebijakan yang menggarisbawahi potensi metaverse dalam meningkatkan kualitas belajar dan mengajar.

Baca Juga: Mengungkap Rahasia Sukses: Keterampilan Inkuiri Sains di Awal Pendidikan Anak

Jika kita memandang sejarah, ledakan aplikasi edukasional memberi peluang bagi materi berkualitas rendah. Keterlibatan komunitas ilmiah dalam metaverse diharapkan lebih cepat dan efektif.

Metaverse masuk dalam peringkat kata-kata teratas tahun 2021. Namun, ekspektasi terhadap metaverse harus diingat. Meta, sebelumnya Facebook, mengatakan masih banyak yang perlu dikembangkan sebelum ekspektasi tercapai.

Ini adalah kesempatan bagi peneliti, pendidik, dan pemangku kebijakan untuk berperan serta dalam pengembangan metaverse.

Baca Juga: Mengajarkan Sains Melalui Aktivitas Sehari-hari: Kunci Pembelajaran Anak Usia Dini

Dalam visi metaverse, kita dapat menjelajah kembali sejarah, mengalami peradaban Yunani, atau menjadi arkeolog virtual.

Namun, interaksi sosial tetap membutuhkan bimbingan guru. Prinsip-prinsip pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna harus tetap menjadi fokus, dengan metaverse sebagai alat yang mendorong pembelajaran yang mendalam.

Dalam pembelajaran di metaverse, perlu diperhatikan prinsip-prinsip kolaborasi, komunikasi, penguasaan konten, kreativitas, inovasi kreatif, serta keyakinan dalam menyelesaikan tugas.

Baca Juga: Menguasai Teknologi Modern: Pelatihan VSAT dan Aplikasi Mobile di BMKG

Peran guru tetap penting untuk menciptakan pengalaman yang terarah dan memastikan tujuan pembelajaran yang baik.

Namun, ada risiko dalam metaverse. Kombinasi antara pengalaman virtual dan kegiatan sosial langsung harus dijaga.