Catatanfakta.com - Pendidikan pra-sekolah, seperti Taman Kanak-kanak, telah lama mengadopsi pendekatan pedagogi yang melibatkan kesenangan dalam proses pembelajaran.
Namun, konsep belajar sambil bermain tidak hanya berhenti di tahap awal ini; ia bisa terus diterapkan bahkan setelah murid menyelesaikan tahun pertama mereka di sekolah.
Guru memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan dan kemajuan murid.
Baca Juga: Cara Meredakan Tangisan Bayi dengan Mudah: 11 Strategi Teruji yang Wajib Anda Ketahui
Lingkungan yang mendukung pembelajaran yang menghibur melalui aktivitas yang membimbing dan memungkinkan murid untuk mengeksplorasi kemampuan mereka pada saat yang tepat menjadi kunci.
Rachel Parker, Peneliti Utama Senior di Australian Council for Educational Research (ACER), bersama LEGO Foundation, telah meneliti tentang pendekatan belajar sambil bermain dan dampaknya secara global.
Parker menegaskan bahwa melalui pendekatan ini, anak-anak dapat mengembangkan berbagai keterampilan.
Baca Juga: Luar Biasa! Angkatan 8 Pendidikan Guru Penggerak Catatkan Partisipasi 11.730 Guru
Kegiatan seperti berkebun di sekolah memberi mereka peluang untuk tumbuh sosial dan emosional. Bermain peran mengembangkan kemampuan menangani konflik, sementara permainan fisik seperti kejar-kejaran meningkatkan motorik kasar dan keterampilan pengambilan resiko.
Bahkan permainan konstruksi dengan balok kayu memiliki peran dalam mengasah keterampilan motorik halus dan kesadaran spasial.
Pendekatan ini, seperti yang diilustrasikan oleh Parker dalam berbagai studi, telah sukses diimplementasikan di berbagai negara, termasuk Australia, Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa.
Baca Juga: Kontroversi Sekolah Internasional: LGBT, Gender Netral, dan Perdebatan tentang Pendidikan
Program-program seperti berkebun, proyek inkuiri, pameran sains, dan seni, semuanya menggunakan pendekatan belajar sambil bermain untuk meningkatkan minat belajar yang abadi.
Tantangan bagi guru adalah menciptakan keseimbangan antara aktivitas bermain yang dipandu dan yang mandiri. Peran guru adalah mendukung dan mendorong anak-anak tanpa menghilangkan tantangan yang diperlukan untuk pertumbuhan mereka.
Artikel Terkait
Revitalisasi Pendidikan: Tantangan Guru Penggerak dalam Menghasilkan Karya Berkualitas
Webinar SAPA GTK: Guru Penggerak dan Perubahan Paradigma Pendidikan
Luar Biasa! Angkatan 8 Pendidikan Guru Penggerak Catatkan Partisipasi 11.730 Guru
Cara Meredakan Tangisan Bayi dengan Mudah: 11 Strategi Teruji yang Wajib Anda Ketahui
Kontroversi Sekolah Internasional: LGBT, Gender Netral, dan Perdebatan tentang Pendidikan