Muni menambahkan bahwa kebijakan pembiayaan KIP Kuliah tidak lagi flat, tetapi disesuaikan dengan program studi (akreditasi) dan indeks kemahalan hidup di daerah perguruan tinggi.
Hal ini memberi kepercayaan bagi keluarga kurang mampu untuk mendaftar kuliah di perguruan tinggi ternama di kota-kota besar.
"Kami memiliki tujuan untuk memastikan akses pendidikan yang setinggi-tingginya bagi anak-anak dari keluarga miskin. Oleh karena itu, kami memberikan prioritas kuota KIP Kuliah di perguruan tinggi untuk lulusan SMA/SMK yang berhasil diterima di perguruan tinggi," ungkapnya.
Penerima KIP Kuliah diprioritaskan berdasarkan beberapa kriteria, antara lain mereka yang juga telah menerima KIP di sekolah, pemegang kartu keluarga sejahtera, penerima bantuan sosial seperti program keluarga harapan, atau terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Selain itu, masyarakat yang terdata terkait kemiskinan ekstrem atau berasal dari panti asuhan juga menjadi prioritas jika mereka tidak memenuhi syarat sebagai penerima bantuan sosial atau KKS.
"Bagi yang tidak masuk dalam kategori di atas, tetap ada peluang menjadi prioritas apabila penghasilan orangtua tidak melebihi Rp 4 juta per bulan.
Jika jumlah tersebut dibagi dengan anggota keluarga dan berada dalam kisaran Rp 750.000, mereka tetap berhak mendapatkan prioritas," tambah Muni.
Baca Juga: Pendidikan Literasi Digital: Investasi Berharga untuk Masa Depan Gemilang Anak-anak Indonesia
Rektor Universitas Pembangunan Veteran (UPN) Yogyakarta, M Irhas Effendi, menyatakan bahwa kuota KIP Kuliah yang diberikan kepada kampus negeri selalu lebih rendah daripada jumlah mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang diterima.
Namun, PTN berkomitmen untuk tidak menolak calon mahasiswa yang memenuhi syarat, meskipun mereka terkendala oleh masalah kemampuan finansial.
Menurut Irhas, kampus kemudian menentukan prioritas penerima KIP Kuliah agar tepat sasaran sesuai dengan ketentuan.
Baca Juga: Berikut Cara Mendapatkan Bantuan Beasiswa Dari Pemerintah Kota Pekanbaru
Selain itu, mahasiswa lain yang membutuhkan bantuan juga tetap mendapatkan dukungan, termasuk melalui kerjasama dengan perusahaan mitra.
Artikel Terkait
Demi Pendidikan dan Masa Depan Lebih Baik: Kisah Wisudawan Pekerja Migran di Singapura
Mahfud MD Pastikan Pendidikan Kepesantrenan AL Zaytun Berjalan Tanpa Gangguan
Ma'ruf Amin Mendorong Kelangsungan Kegiatan Pendidikan di Al Zaytun Tetap Berlanjut
Kisruh dan Ancaman Terjadi pada Pelaksanaan PPDB 2023 di Kota Depok Ibu - Ibu Uber Calo PPDB