Menggali Makna Hak Asasi dalam UUD 1945: Kebebasan Memeluk Agama dan Beribadah

Catatanfakta.com - Kebebasan memeluk agama dan beribadah dalam UUD 1945 mencakup beberapa aspek utama berikut:

1. Kebebasan Memeluk Agama: Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Hal ini berarti bahwa setiap individu di Indonesia memiliki hak untuk memilih dan memeluk agama yang diyakininya tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Baca Juga: Menggali Makna Hak Asasi dalam UUD 1945: Kebebasan Memeluk Agama dan Beribadah

2. Kebebasan Beribadah: Selain kebebasan memeluk agama, UUD 1945 juga menjamin kebebasan individu untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

Hak ini mencakup kebebasan untuk melaksanakan ritual keagamaan dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang sesuai dengan keyakinan individu.

3. Perlindungan terhadap Diskriminasi: Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak untuk diakui, dihormati, dan perlindungan terhadap martabat dan status hukumnya tanpa diskriminasi.

Baca Juga: UUD 1945: Pondasi Konstitusional Negara Indonesia

Hal ini mencakup perlindungan terhadap diskriminasi berdasarkan agama, sehingga setiap individu dapat menjalankan kehidupan keagamaannya tanpa rasa takut atau perlakuan yang tidak adil.

Namun, kebebasan memeluk agama dan beribadah tidaklah absolut. Hak ini tetap tunduk pada batasan yang diatur dalam perundang-undangan dengan tujuan untuk menjaga kepentingan umum, tatanan hidup beragama yang rukun, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kebebasan ini harus dipahami dan dijalankan dalam bingkai toleransi, keharmonisan, dan saling menghargai perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Penerapan UUD 1945 dalam Tata Kelola Pemerintahan Indonesia