Catatanfakta.com - UUD 1945 masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, meski demikian perlu disadari bahwa perubahan dan penyempurnaan konstitusi tetap diperlukan sejalan dengan perkembangan zaman serta tantangan yang dihadapi Indonesia.
Berikut beberapa alasan kenapa UUD 1945 masih relevan:
Landasan Ideologis: UUD 1945 merupakan konstitusi yang mencerminkan ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Baca Juga: Jateng Kerahkan Upaya Perangi Stunting di 20 Kabupaten dan Kota
Pancasila mencakup nilai-nilai fundamental seperti persatuan, demokrasi, keadilan sosial, dan keberagaman yang masih relevan dengan kondisi dan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini.
Perlindungan Hak Asasi Manusia: UUD 1945 menjamin perlindungan hak asasi manusia yang merupakan prinsip universal dan tetap relevan sepanjang waktu.
Seiring perubahan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks, UUD 1945 mengalami amandemen dan penambahan pasal yang menguatkan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Melonjak, Ungguli China dan Amerika
Sistem Pemerintahan: UUD 1945 mengatur sistem pemerintahan yang demokratis dengan pembagian kekuasaan yang seimbang antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Sistem pemerintahan ini memberikan landasan bagi upaya membangun tata kelola negara yang baik, transparan, dan akuntabel sesuai dengan kondisi dan kebutuhan rakyat Indonesia saat ini.
Otonomi Daerah: UUD 1945 memberikan dasar hukum bagi penerapan otonomi daerah yang menjadi salah satu cara mengatasi kesenjangan dan perbedaan antarwilayah di Indonesia.
Baca Juga: Ratusan Perusahaan Besar Dorong Pemimpin Dunia Hentikan Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Otonomi daerah memungkinkan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan daerahnya sendiri serta lebih dekat dengan masyarakat.
Artikel Terkait
Kasus Dugaan Gratifikasi Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej Naik ke Tahap Penyidikan
Realisasi Kenaikan Gaji PNS dan Pensiunan dalam APBN 2024
Debut Pasangan Kevin-Rahmat di Korea Masters 2023, Indonesia Kirim Tujuh Wakil
Asal-Usul Nama Jalan dan Tempat di Bogor: Dari Geografi hingga Budaya Sunda