Rekap Politik Global 2025: Gelombang Geopolitik dan Ekonomi — Dampaknya untuk Indonesia Emas

photo author
- Minggu, 7 September 2025 | 15:40 WIB
Ilustrasi: Kubu kekuatan dunia menentukan tren politik global.  (Dok. INDEPENDENMEDIA.ID)
Ilustrasi: Kubu kekuatan dunia menentukan tren politik global. (Dok. INDEPENDENMEDIA.ID)

 

1. Menghangatnya Politik Global: Dari BRICS hingga Perang Dagang

Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS pada awal 2025, langkah yang mempertegas posisinya dalam dinamika multipolar global.

Di forum ini, Prabowo menegaskan pendekatan “seribu teman, nol musuh” serta dukungan terhadap reformasi tata kelola global yang lebih adil .

Di sisi lain, ketegangan geopolitik memuncak dengan kebijakan "Trump 2.0", termasuk penerapan tarif tinggi — misalnya 32% untuk Indonesia — serta proteksionisme AS yang membatasi ekspor dan memicu gangguan rantai pasok global 

Baca Juga: Strategi PPP Pasca Muktamar 2025: Membangun Kembali Kekuatan Politik Islam Moderat


2. Gejolak dalam Negeri: Protes yang Mengguncang Stabilitas

Gelombang protes nasional membara akibat tunjangan rumah tinggi bagi anggota DPR (50 juta rupiah) yang memicu kemarahan publik, diperparah tragedi meninggalnya seorang kurir 21 tahun.

Bentrokan meluas, menelan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur—presiden merespons dengan memotong fasilitas parlemen dan menyelidiki kematian Affan Kurniawan.

Bank Indonesia pun bergerak cepat untuk menstabilkan pasar: IHSG anjlok, rupiah melemah hampir 1%, dan intervensi pasar dilakukan guna meredam guncangan ekonomi.

Baca Juga: Sepekan di DPR: Polemik RUU Baru dan Demo Tunjangan DPR Gegerkan Publik


3. Kesempatan Ekonomi dan Ancaman Global

Meski dihadapkan pada ketidakpastian global, Indonesia menunjukkan ketahanan. Pertumbuhan kuartal I 2025 tercatat 4,87%, inflasi terkendali di 1,03% (YoY), serta defisit anggaran rendah.

Selain itu, keanggotaan BRICS dan kemajuan diplomasi (seperti perundingan perjanjian dagang dengan Uni Eropa—IEU-CEPA—yang diperkirakan selesai 2026) membuka pasar baru dan investasi strategis.

Namun, risiko tetap ada: IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global ke sekitar 3,2%, memaksa Indonesia mengkaji ulang strategi fiskal dan perdagangan.

Baca Juga: Jelang Muktamar X PPP 2025: Titik Awal Kebangkitan Partai Ka'bah Menuju Senayan


4. Strategi Pemerintah: Ketahanan dan Reformasi

Pemerintah menaruh harapan pada diversifikasi ekonomi, digitalisasi, dan transformasi struktural. Pendirian holding BUMN Danantara untuk pangan dan energi, fokus pada hilirisasi sumber daya, serta transformasi ekonomi digital adalah langkah strategis menuju visi Indonesia Emas 2045.

Indonesia juga tetap menjalankan diplomasi aktif, memanfaatkan kehadirannya di G20, ASEAN, dan forum global lainnya untuk memperkuat posisi dan jaringan internasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X