perbedaan birokrasi tradisional dengan birokrasi modern dan pengaruh agama dalam perkembangan ekonomi

photo author
- Rabu, 18 Januari 2023 | 20:28 WIB
perkembangan ekonomi (Freepik/tartila)
perkembangan ekonomi (Freepik/tartila)

Catatan Fakta - Perbedaan birokrasi tradisional dengan birokrasi modern

Menurut Weber, teori birokrasi rasional adalah sebuah konsepsi model tipe ideal dari hubungan organisasi rasional. Ia menyebut bila kumpulan mereka itu tidak diatur, kerja mereka bisa acak-acakkan, semrawut, mengacau, tidak rasional dan tidak efisien.

Semua yang bernada pemborosan tidak ada aturan dan mubazir dapat diatasi dengan konsep model tipe ideal. Teori Weber  menyebut birokrasi adalah alat pemerintahan untuk melaksanakan kebijakannya dalam suatu negara modern, yang disebut dengan birokrasi negara atau aparatur negara seperti lazimnya di Indonesia.

Sifat birokrasi sebagai mesin (rasional/impersonal), tanpa ciri subjektif (personal) apapun. Ini adalah birokrasi ideal, karena sifatnya bagaikan mesin itulah yang menjadikan ia efektif di masyarakat.

Baca Juga: Permasalahan yang sering timbul dalam perekonomian bebas

Mekanisme didalamnya diatur dengan undang-undang, yang juga berjalan secara otomatis tanpa pandang bulu. Promosi, rekruitering (penerimaan dalam birokrasi tersebut) diatur dan gaji atau sumber penghasilan pribadi terpisah dengan jabatan para anggota birokrasi.

Fungsi-fungsi (sifat yang menyolok dari birokrasi modern) khususnya hirarki atasan dan bawahan dan lain-lain diatur dengan undang-undang. Negara menyerahkan kekuasaan kepada birokrasi untuk memerintah masyarakat sebagai aparat negara.

Kesimpulannya, jika sistem birokrasi tradisional masih berantakan, kacau dan tidak efesien maka birokrasi modern sebaliknya, sistem birokrasi modern sudah diatur dalam undang-undang sehingga menjadi efektif pada masyarakat.

Baca Juga: Penerapan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33

- Pengaruh Agama dalam Perkembangan Ekonomi menurut Weber:

Pertama, berpengaruh pada masyarakat yang mewujudkan kemungkinan yang sama untuk perkembangan kapitalisme modern, haruslah dijumpai agama tertentu yang memiliki etika protestan atau yang sama dengan etika protestan.

Kedua, pada masyarakat kapitalisme modern tidak timbul, harusnya tidak dijumpai ajaran-ajaran agama protestan atau yang sama dengan etika protestan.

Penjelasan diatas telah Weber buktikan dengan mengajukan angka-angka statistik. Jika memang benar ajaran protestan mengakibatkan perkembangan kapitalisme modern maka kedua poin diatas harus terbukti.

Baca Juga: Sistem Ekonomi yang dianggap paling bisa mensejahterakan masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Das Sein dan Das Sollen

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: BMP ISIP4310 Sistem Ekonomi Indonesia;Universitas Terbuka

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X