PJJ DI JAKARTA AKAN DIBERLAKUKAN UNTUK KELANCARAN KTT ASEAN DI JAKARTA

Ini juga memberikan kesempatan untuk eksplorasi pembelajaran yang lebih mandiri dan berbasis teknologi, membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan dunia saat ini.

Baca Juga: Fakultas yang ada di Univeritas Komputer Indonesia (Unikom)

Namun, peralihan ke PJJ juga memiliki tantangan tersendiri. Tidak semua murid memperoleh akses yang sejajar terhadap perangkat dan konektivitas internet yang stabil.

Ini dapat memperburuk kesenjangan dalam pendidikan antara siswa yang mampu secara teknologi dan mereka yang tidak mampu.

Selain itu, interaksi sosial di antara siswa dan guru dalam lingkungan fisik kelas juga dapat berkurang, mempengaruhi aspek sosial dan emosional dari pendidikan.

Baca Juga: Analisis Kajian Litbang Kompas Mengenai Peningkatan Tingkat Keterpilihan Erick Thohir sebagai Cawapres 2024

Oleh karena itu, pendekatan PJJ perlu didukung dengan persiapan matang dan solusi yang inklusif. Pemerintah daerah bersama dengan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang adil ke pembelajaran daring.

Bantuan dalam bentuk perangkat dan akses internet dapat diberikan kepada siswa yang membutuhkan.

Selain itu, pelatihan bagi guru dalam mengelola pembelajaran daring dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik secara online juga sangat penting.

Baca Juga: PENANGKATAN PPPK DI WILAYAH JAKARTA TANPA TES TAHUN 2023 MENUAI PRO KONTRA

Secara keseluruhan, PJJ menjadi pilihan yang masuk akal bagi sejumlah sekolah di wilayah Jakarta dalam menghadapi dampak penyelenggaraan KTT ASEAN.

Meskipun memiliki tantangan, potensi untuk menjaga kontinuitas pendidikan dan melibatkan teknologi dalam proses pembelajaran adalah peluang yang perlu dimanfaatkan secara bijaksana.

Dengan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak terkait, peralihan ke PJJ dapat menjadi langkah positif menuju pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif.