Analisis Kajian Litbang Kompas Mengenai Peningkatan Tingkat Keterpilihan Erick Thohir sebagai Cawapres 2024

Catatanfakta.com- Pada tahun 2024 mendatang, pesta demokrasi akan kembali menghiasi panorama politik Indonesia.

Salah satu sorotan utama adalah terkait siapa yang akan menjadi pendamping calon presiden. Salah satu nama yang mendapatkan perhatian adalah Erick Thohir, seorang tokoh yang telah menjadi bagian dari pemerintahan dalam berbagai kapasitas.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Litbang Kompas mengungkapkan bahwa tingkat keterpilihan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mengalami peningkatan.

Baca Juga: PENANGKATAN PPPK DI WILAYAH JAKARTA TANPA TES TAHUN 2023 MENUAI PRO KONTRA

Namun, dalam studi yang sama, tingkat keterpilihan beberapa tokoh lain ternyata mengalami penurunan.

Studi ini dilakukan dengan metode survei dan analisis data dari berbagai sumber terpercaya. Hasilnya menunjukkan bahwa popularitas Erick Thohir sebagai potensial Cawapres mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Beberapa faktor dapat diidentifikasi sebagai pendorong dari peningkatan ini.

Pertama-tama, peran Erick Thohir dalam berbagai posisi strategis dalam pemerintahan telah memberinya pengalaman yang berharga dalam menghadapi berbagai isu nasional.

Baca Juga: Menggali Kembali Karya Lupa: Tokoh Sosiologi Munculkan Teori 'Sosialumonositis

Sebagai Menteri BUMN, ia telah terlibat dalam upaya pengembangan ekonomi dan proyek-proyek infrastruktur yang penting bagi pertumbuhan negara.

Keberhasilannya dalam mengelola isu-isu tersebut telah membangun citra positif di mata masyarakat.

Kedua, upaya Erick Thohir dalam meningkatkan sektor kesehatan, terutama dalam menghadapi pandemi global, telah mendapatkan apresiasi yang luas.

Keterlibatannya dalam mengamankan pasokan vaksin dan mengelola dampak krisis kesehatan telah menunjukkan kepemimpinan yang tangguh dan proaktif. Hal ini menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadapnya.

Baca Juga: Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, Ungguli Kekayaan Bupatinya Sendiri