Pendidikan Pengungsi Bukan Hanya untuk Pengungsi

photo author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 17:00 WIB

Baca Juga: Menyuguhkan Seni di Lingkungan Sekolah: Potret Keindahan Alam dan Keterlibatan Murid

Anak-anak menggunakan gambar visual dan kata kunci dalam modul untuk mempelajari frasa-frasa kunci dalam bahasa satu sama lain. Aktivitas-aktivitas dibangun ke dalam proyek-proyek yang mendorong anak-anak untuk menghargai kesamaan dan perbedaan dalam bahasa mereka juga.

Berdasarkan pembelajaran berbasis proyek, kami mendorong pembelajaran interdisipliner dan memperjuangkan suara dan pilihan siswa.

Bagi anak-anak yang merasa kekuatan mereka telah diambil dari mereka, memberi mereka peluang untuk membuat keputusan bersama teman sebaya benar-benar membangun harga diri.

Baca Juga: Perda Kebudayaan dan PAUD: Transformasi Pendidikan oleh Iwan Setiawan dan DPRD Kabupaten Bogor

"Versi Ukraina dari program ini memastikan bahwa anak-anak Ukraina bukan hanya penonton pasif, tetapi peserta aktif. Mereka merasa aman dan dihargai, mengetahui bahwa ada sesuatu yang tersedia dalam bahasa mereka sendiri." - Agata, Guru Sekolah Umum Polandia

Komunitas: Menciptakan Jaringan Dukungan
Dengan keluarga yang terpisah dan stres yang terkait dengan pengusiran, seringkali para ibu Ukraina tidak mampu mendukung anak-anak mereka.

Dalam melakukan penilaian kebutuhan, EAA menemukan bahwa konteks budaya dan perang yang sedang berlangsung mencegah orangtua untuk terlibat dalam kegiatan sosio-emosional dengan anak-anak mereka.

Baca Juga: Pandangan Orang Tua terhadap Kemitraan Internasional Antar Sekolah: Perspektif Indonesia dan Australia

Kami beralih untuk mengembangkan kumpulan cerita sebelum tidur untuk dibaca bersama demi mempromosikan hubungan yang lebih dalam.

Kumpulan cerita ini menjelajahi pengusiran, kehilangan, dan duka melalui cerita-cerita yang sesuai dengan usia dan kaya akan gambar, memberikan orangtua sarana untuk mendiskusikan isu-isu kompleks ini dengan anak-anak mereka.

Orangtua dan anak-anak lebih baik mempersiapkan diri untuk saling mendukung dalam waktu sulit dengan memberikan alat bersama untuk mengatasi perasaan mereka.

Baca Juga: Menciptakan Lingkungan Optimal untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran

"Kadang-kadang ibu memerlukan waktu untuk hanya menangis sendiri dan merenung. Orangtua membaca cerita sebelum tidur sendiri dan (telah) meminta untuk membawa pulang cerita-cerita tersebut untuk anak-anak yang lebih kecil." - Psikolog, Pusat Pengungsi Ukraina

Guru: Pemberdayaan Fasilitator
Ketibaan para pengungsi lebih mempersulit peran mengajar yang sudah sangat sulit. Dengan niat terbaik, para guru Polandia tidak siap untuk mendukung para pengungsi dengan kebutuhan sosio-emosional mereka, melanjutkan kerja dengan komunitas penerima, dan beradaptasi dengan bahasa dan kurikulum yang berbeda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: teachermagazine.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X