Inovasi Pendidikan: Dapatkan Keterampilan Non-Kognitif dengan Cara Ini

photo author
- Kamis, 10 Agustus 2023 | 15:05 WIB
Ilustrasi Pembelajaran inovatif menghadapi pendidikan global ((unsplash))
Ilustrasi Pembelajaran inovatif menghadapi pendidikan global ((unsplash))

Pada tahun 2018, PISA (Programme For International Student Assessment) untuk pertama kali memasukkan penilaian kompetensi global dalam rangkaian tesnya.

Baca Juga: Mengajarkan Sains Melalui Aktivitas Sehari-hari: Kunci Pembelajaran Anak Usia Dini

Penilaian ini menyoroti pentingnya mempersiapkan murid untuk menghadapi dunia yang kompleks dan saling terhubung, serta membantu mereka meraih keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup.

Model kompetensi global OECD mencerminkan semangat PISA sebagai suatu penilaian yang dipengaruhi oleh nilai, sikap, pengetahuan, dan keyakinan yang dibutuhkan untuk tumbuh sebagai individu yang kompeten secara global.

Pengembangan diri tidak hanya penting bagi murid, tetapi juga bagi pendidik. Bagaimana seorang guru bisa menjadi contoh dan menginspirasi murid jika tidak memiliki kualitas-kualitas ini?

Baca Juga: Inovasi Pendidikan: Mengapa Belajar Sambil Bermain Menjadi Andalan

Indonesia adalah contoh negara yang kaya akan keberagaman, termasuk dalam hal suku, tradisi, adat istiadat, budaya, dan bahasa.

Keragaman ini terlihat jelas di kelas-kelas di berbagai sekolah Indonesia, di mana murid-murid dari latar belakang yang berbeda tumbuh dan belajar bersama.

Sebagai pendukung kompetensi global, guru perlu membangun budaya inklusif dan saling menghormati, serta mengembangkan nilai-nilai positif yang membekali murid dalam berinteraksi dengan beragam latar belakang.

Baca Juga: MPKMB Fapet IPB University: Alumnus Sukses Bagikan Kunci Kesuksesan Mahasiswa Baru

Selain itu, guru harus membimbing murid untuk memahami dan peka terhadap situasi serta isu-isu global yang berkembang, memungkinkan mereka memahami implikasi positif dan negatif dari isu-isu terkini terhadap komunitas lokal mereka.

Guru yang berkompeten secara global akan membimbing murid dalam mengembangkan pola pikir global yang terbuka terhadap ide-ide baru.

Pola pikir ini melibatkan jaringan antarbudaya, adaptasi terhadap masyarakat yang beragam, menerima perbedaan, dan merayakan keanekaragaman.

Baca Juga: Mengasah Kecerdasan Emosional Sejak Dini

Guru yang memiliki wawasan global akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pendidikan secara inovatif dan kreatif, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat setempat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: teachermagazine.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X