Pondok Pesantren Nihadlul Qulub, yang terletak di Desa Moga, Pemalang, menjadi saksi pertemuan inspiratif Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al-Asyhar, dengan para guru madrasah dari berbagai jenjang.
Thobib hadir dengan misi besar: membangkitkan semangat para pendidik untuk mencetak generasi yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Saya melihat kalian sebagai pahlawan di medan yang mungkin luput dari perhatian banyak orang, tetapi memiliki dampak luar biasa,” ujar Thobib kepada puluhan guru madrasah di kawasan pegunungan tersebut.
Baca Juga: PPG Plus Pendampingan: Revolusi Pendidikan untuk Guru Madrasah!
Dalam kesempatan itu, Thobib menekankan bahwa peran guru tidak hanya sebatas mentransfer ilmu, tetapi juga membangun karakter anak bangsa dengan penuh cinta dan kesabaran. Ia mengingatkan bahwa madrasah swasta memiliki tanggung jawab strategis dalam menanamkan nilai-nilai keislaman yang kokoh di tengah arus globalisasi.
Ia juga mengenalkan buku terbaru yang diterbitkan Kementerian Agama, "Menjadi GURU ALA NABI: Cara Islam Mendidik dan Melahirkan Generasi Hebat." Buku ini menjadi acuan utama bagi para guru madrasah untuk mendidik seperti Nabi Muhammad, dengan kasih sayang dan kebijaksanaan.
Selain aspek pendidikan, Thobib menyoroti pentingnya literasi digital bagi guru-guru madrasah, khususnya di daerah terpencil. Pondok Pesantren Nihadlul Qulub sendiri telah memulai langkah besar melalui program tahfidz Qur'an yang berkolaborasi dengan pelatihan pemasaran digital.
Baca Juga: Revitalisasi Literasi Baca-Tulis dan Literasi Digital untuk Bersaing di Industri Global
“Dengan teknologi, guru-guru madrasah dapat memperluas dakwah sekaligus memberdayakan ekonomi,” jelasnya.
Ia mengajak para guru untuk memanfaatkan peluang di dunia digital, mulai dari mengelola toko daring hingga bergabung dalam program afiliasi, agar madrasah tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
“Kita tidak boleh tertinggal. Teknologi adalah jembatan untuk menjangkau dunia dari pelosok desa,” tegasnya.
Baca Juga: Kemenkominfo Siapkan RPP dan Literasi Digital untuk Lindungi Anak dari Konten Pornografi
Para peserta mengaku antusias dengan kunjungan tersebut. Seorang guru dari pelosok Pemalang mengungkapkan, "Thobib bukan sekadar memberikan teori, tetapi menggerakkan kami untuk benar-benar berubah dan berkontribusi lebih nyata."
Sebagai penutup, Thobib menyerukan sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam membangun transformasi pendidikan madrasah, khususnya di wilayah pegunungan. Ia menegaskan bahwa langkah kecil dari tempat terpencil seperti Moga bisa menjadi awal perubahan besar.
Artikel Terkait
Pendidikan Literasi Digital: Investasi Berharga untuk Masa Depan Gemilang Anak-anak Indonesia
Masa Depan Cerdas Indonesia: Pendidikan Literasi Digital dengan Kolaborasi Multi Pihak
Refreshment Fasilitator Guru Madrasah, Solusi Kemenag dan MEQR Tingkatkan Mutu Pendidikan?
Evaluasi Itjen Kemenag, Guru Madrasah Siap Optimalisasi
Kemenag Apresiasi Guru Madrasah: Temukan Kisah Inspiratif di Anugerah GTK 2024!