catatanfakta.com - Dalam era globalisasi yang dipenuhi ketidakpastian, Ki Hadjar Dewantara mengajarkan kita untuk tidak membiarkan generasi muda terombang-ambing.
Filosofi trilogi pendidikan yang diperkenalkan oleh beliau—Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani—tetap relevan hingga hari ini.
"Jangan biarkan generasi muda penerus bangsa terombang-ambing dalam samudera globalisasi yang sarat ketidakpastian dengan ombak perubahan yang bisa menghanyutkan masa depan mereka," ujar seorang narasumber.
Baca Juga: Transformasi Pendidikan Madrasah? Kemenag Siapkan 73.615 Guru dengan Pelatihan Online MOOC Pintar
Dahulu, di tengah perjuangan kemerdekaan, muncul berbagai aspirasi seperti Tritura dan Trikora, tetapi trilogi Ki Hadjar Dewantara menonjolkan pentingnya memberi teladan, semangat, dan dukungan dalam pendidikan. Konsep ini tidak hanya sebuah ucapan, namun sebuah warisan abadi dari tokoh pendidikan yang menginspirasi bangsa.
Semboyan Tut Wuri Handayani, yang khususnya populer di era 1990-an hingga 2000-an, bukan sekadar lambang di topi dan dasi anak-anak sekolah.
Ini adalah panggilan untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai kehidupan sehari-hari sesuai dengan semangat Ki Hadjar Dewantara.
Baca Juga: Aspirasi Guru Terungkap: Wamendikdasmen Beri Harapan Baru untuk Pendidikan Indonesia
Meskipun Ki Hadjar Dewantara telah tiada sejak tahun 1959, warisannya terus hidup. Dia adalah pendiri Taman Siswa di Yogyakarta, sebuah lembaga pendidikan yang tetap berdiri kokoh hingga sekarang. Visinya tentang kesetaraan dalam pendidikan telah diberkahi dengan penetapan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei.
Di tengah dinamika pendidikan yang terus berkembang, dari Kurikulum Berbasis Kompetensi hingga Kurikulum Merdeka, trilogi Ki Hadjar Dewantara tetap menjadi pijakan penting.
Ini adalah fondasi yang harus diperkuat, seperti akar yang menopang bangunan tinggi, untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa menghadapi tantangan masa depan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi di Industri Pendidikan Tahun Ini? Menghadapi Tantangan Pendidikan di Indonesia
Trilogi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara bukan hanya sejarah, namun juga harapan untuk karakter dan mentalitas generasi muda Indonesia. Dalam membangun masa depan yang lebih baik, kita semua memiliki tanggung jawab untuk mewariskan nilai-nilai luhur ini kepada mereka.
Artikel Terkait
Kemenag & BAZNAS Berkomitmen Tingkatkan Pendidikan Melalui Zakat & Beasiswa
Kementerian Agama Menjalin Kerja Sama dengan Universitas Dundee untuk Pengembangan Pendidikan Tinggi
Refreshment Fasilitator Guru Madrasah, Solusi Kemenag dan MEQR Tingkatkan Mutu Pendidikan?
MOOC Pintar Kemenag: Gratis Kembangkan Kompetensi Pendidikan dan Keagamaan
Refleksi Mendalam atas Tren Penurunan Demokrasi dan Kesenjangan Pendidikan di Jawa Tengah