Catatanfakta.com - Indonesia, sebuah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan adat istiadat, telah mengalami perjalanan panjang dalam sejarah demokrasinya.
Negara ini telah menjalani beberapa periode teror dan ketidakpastian politik, tetapi kemudianh bertransformasi menjadi satu laut yang tenang di saat yang sama menghangatkan dan menyejukkan hati di tengah lautan demokrasi global.
Baru-baru ini, Indonesia menjadi saksi sebuah peristiwa yang menggambarkan keunikan demokrasi Indonesianya: pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan para bakal capres, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Kesepakatan Tiga Poin DPRD dan Pemkab Bogor: Membangun Kabupaten Bogor Menuju Sejahtera
Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno, mengungkapkan kebahagiaannya dan menyebut pertemuan tersebut sebagai suatu kejadian yang "sangat menyejukkan".
Pertemuan ini menjadi titik awal dalam memahami demokrasi yang eksklusif di Indonesia, di mana para pesaing politik, meskipun sepakat untuk memiliki pandangan yang berbeda, bisa berkumpul dan berbicara dalam suasana yang damai, akrab, dan hangat.
Fenomena ini berbeda dengan model demokrasi di negara-negara lain, yang seringkali terkait konflik antara para kandidat politik saat pemilihan.
Baca Juga: Hilirisasi dan Kebutuhan Indonesia Akan Pemimpin yang Berani
Pada awalnya, sejumlah orang mungkin akan merasa heran dan khawatir melihat para pemimpin yang bersaing dalam politik duduk bersama dan bercanda sambil menyantap makan siang bersama.
Namun, melihat lebih dalam kedalam lapisan demokrasi Indonesia, ini adalah sinyal yang positif bahwa politikus di negara ini tidak diperintahkan hanya oleh kepentingan pribadi, tetapi juga oleh pandangan kolektif tentang kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
Satu aspek penting dalam demokrasi yang unik ini adalah toleransi, di mana para pemimpin politik Indonesia bisa menghargai perbedaan dan saling menghormati satu sama lain meskipun memiliki pandangan yang berbeda.
Hal tersebut menciptakan suasana politik yang kondusif dengan lebih mengutamakan persatuan dan kepentingan bersama, daripada perselisihan dan perpecahan.