Catatanfakta.com - Perekonomian Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari yang berbasis ekspor komoditas mentah ke ekonomi yang lebih mengutamakan hilirisasi.
Hal ini menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia dan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dalam wawancara melalui Instagram pribadinya, menyoroti pentingnya hilirisasi dan kebutuhan akan pemimpin yang berani dalam mewujudkan program-program hilirisasi.
Luhut menekankan perlunya penyempurnaan program hilirisasi yang sudah ada dan tidak memulai dari awal lagi.
Hilirisasi telah dikembangkan di berbagai sektor, seperti nikel dan rumput laut. Program ini memiliki potensi besar dalam menciptakan produk bernilai tambah tinggi, seperti pupuk organik, minyak, dan plastik yang dapat terurai.
Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia memerlukan pemimpin yang berkarakter kuat serta berani dalam mengambil langkah-langkah perlindungan baik bagi kepentingan bangsa maupun kepentingan pribadi.
Para pemimpin seperti ini akan dibutuhkan untuk mendorong dan mengawasi proses hilirisasi agar program ini memberikan manfaat yang optimal bagi negara dan rakyat.
Luhut menjelaskan bahwa dalam mencapai hilirisasi yang optimal, pemimpin harus mampu mengatakan "tidak" pada situasi yang merugikan dan mengatakan "ya" pada situasi yang menguntungkan dengan alasan yang jelas. Sebagai pemimpin, harus memiliki karakter yang kuat serta tidak mudah goyah oleh berbagai tekanan dan ombang-ambing.
Dalam konteks historis dan politik Indonesia, kebijakan hilirisasi dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, upaya pemimpin yang karismatik dalam mewujudkan program hilirisasi memiliki peran yang sangat penting.
Sebagai upaya dalam mengamankan kebijakan hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah, pemerintah harus memilih individu-individu yang kompeten dan expert di sektor yang bersangkutan.
Artikel Terkait
Bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi bangsa indonesia
Contoh kasus etnosentrisme di indonesia
Bagaimana cara mengatasi etnosentrisme di masyarakat?