Reshuffle Kabinet Prabowo: Dua Kursi Strategis Masih Kosong, Benarkah Gelombang Jilid II Segera Datang?

Namun, Prabowo memilih Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom berlatar Lembaga Penjamin Simpanan, sebagai penggantinya.

Pengamat politik Ray Rangkuti menilai keputusan itu sarat faktor psikologis dan politik. “Selain kejenuhan, ritme kerja dengan Presiden Prabowo tampaknya sudah tidak padu. Ini bagian dari konsolidasi,” ujarnya.

Pencopotan Budi Gunawan dari kursi Menko Polkam pun tak kalah mengejutkan. Lemahnya koordinasi saat demonstrasi besar akhir Agustus diduga menjadi pemicu.

Namun, Ray menilai ada lapisan politik lain: proses de-Jokowinisasi sekaligus gerindranisasi kabinet.

Baca Juga: Wajib Tahu! Panduan Lengkap Beasiswa KIP Kuliah 2026: Syarat, Cara Daftar, hingga Manfaatnya

Dua Kursi Kosong, Spekulasi Menguat

Menko Polkam kini diisi sementara oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Posisi ini dinilai terlalu vital untuk dibiarkan kosong lama.

Sementara kursi Menpora, yang ditinggalkan Dito Ariotedjo, memunculkan banyak nama dalam bursa calon.

Politisi muda Golkar Puteri Anetta Komarudin disebut-sebut masuk radar.

Nama lain yang beredar antara lain Grace Natalie, Said Iqbal, Budiman Sudjatmiko, Airin Rachmi Diany, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, hingga Mahfud MD.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Pendaftaran KIP Kuliah 2026, Ini Syarat, Prosedur, dan Waspada Modus Penipuan

Partai- Partai Menunggu Isyarat

Sikap partai politik beragam. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan reshuffle sepenuhnya hak prerogatif Presiden.

PDIP sebagai oposisi kritis juga menjaga jarak, menegaskan hanya akan mengomentari hal strategis, bukan teknis eksekutif.

Sementara itu, Budiman Sudjatmiko membantah kabar dirinya masuk bursa menteri. “Saya tidak tahu menahu, tidak ada pembicaraan itu. Fokus saya masih di BP Taskin,” katanya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Desil DTSEN Jadi Penentu Utama Penerima KIP Kuliah 2026, Ini Cara Cek dan Mengubahnya

Kalkulasi Politik dan Internasional

Mengapa reshuffle kali ini terasa lebih dramatis? Menurut Ray Rangkuti, ada tiga faktor: