Jakarta-, Catatanfakta.com -, Gaya komunikasi pejabat publik di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah jadi sorotan tajam. Alih-alih meredam isu dan meraih empati masyarakat, sejumlah pernyataan justru menimbulkan kontroversi hingga dianggap blunder besar.
Teranyar, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menuai kritik usai menanggapi teror kepala babi ke redaksi Tempo dengan candaan, alih-alih menunjukkan sikap tegas atas serangan terhadap kebebasan pers.
Baca Juga: Mengulas Deretan Blunder Menteri yang Bikin Publik Gerah Pasca 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran:
“Sudah dimasak saja,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Sikap itu langsung memicu kecaman luas, termasuk dari eks Menteri Susi Pudjiastuti dan Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, yang menilai pernyataan tersebut tidak pantas dan menyakiti prinsip kemanusiaan.
5 Pernyataan Blunder Pejabat Era Prabowo
1. Wamenaker Noel Ebenezer soal Tagar #KaburAjaDulu
Fenomena #KaburAjaDulu, yang ramai di media sosial sebagai bentuk kekecewaan anak muda atas mahalnya pendidikan dan minimnya lapangan kerja, justru ditanggapi dingin oleh Wamenaker Immanuel "Noel" Ebenezer.
“Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” kata Noel (17/2/2025).
Pernyataan ini menuai kritik tajam, termasuk dari politisi PDIP Guntur Romli, yang menyebut komentar Noel tidak etis dan sekelas buzzer.
Baca Juga: Mengulas Deretan Blunder Menteri yang Bikin Publik Gerah Pasca 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran:
2. Kepala BGN Dadan Hindayana soal Timnas Indonesia Kurang Gizi
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut sulitnya Timnas Indonesia bersaing di level internasional karena masalah gizi sejak dini.
“Jangan heran kalau PSSI sulit menang, karena main 90 menit berat, gizinya tidak bagus,” ujarnya (22/3/2025).
Pernyataan ini dianggap berlebihan oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani, yang menilai Dadan seharusnya fokus pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) ketimbang mengaitkan performa Timnas dengan isu gizi.
3. Wamenag Romo Syafi’i soal Ormas Minta THR
Wakil Menteri Agama Romo Syafi’i menanggapi fenomena ormas yang meminta THR ke pengusaha dengan santai, bahkan menyebutnya sebagai “budaya Lebaran”.
“Saya rasa itu budaya Lebaran Indonesia sejak dahulu kala, enggak perlu dipersoalkan,” katanya (26/3/2025).
Artikel Terkait
Reshuffle Kabinet Prabowo: Budi Gunawan hingga Sri Mulyani Diganti, Kementerian Haji dan Umrah Resmi Dibentuk
Presiden Prabowo Lantik Menteri Baru, Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu dan Gus Irfan Yusuf Pimpin Kementerian Haji dan Umrah