Namun, meski demikian, beberapa partai koalisi Prabowo-Gibran menuding Partai NasDem beralih dukungan karena kepentingan pribadi. Ada anggapan bahwa Partai NasDem hanya melihat kesempatan untuk mendapatkan posisi dan kekuasaan dalam pemerintahan baru.
Baca Juga: Nicole Shanahan: Pengacara dan Pengusaha Teknologi Silicon Valley yang Terjun ke Dunia Politik
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga mengecam putusan Partai NasDem dan menyebutnya sebagai pengkhianat.
Dalam pandangan banyak pihak, pertemuan antarpartai politik ini penting untuk menyatukan semangat demi suksesnya pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Namun, telah menjadi hal yang tidak mungkin untuk memuaskan semua pihak dalam sebuah koalisi politik.
Ada banyak kepentingan dan pandangan yang berbeda, dan konsolidasi antarpartai dalam sebuah koalisi politik tetap dibutuhkan untuk mendukung pemerintahan baru yang stabil dan sukses.
Artikel Terkait
Dangdut Power! Relawan Pecinta Dangdut 02 Raih Sorotan Dunia, Kibarkan Bendera Prabowo-Gibran dengan 'Goyang' Politik yang Menggelegar!
Pertemuan Makan Malam Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara Membuka Tirai Spekulasi Politik
Drama Politik Selebriti: 10 Publik Figur Bergelut di Pileg Jatim, Siapa yang Gagal dan Siapa yang Berhasil?
Fenomena Politik Jakarta: Deretan Nama Beken Gagal Berjaya di Senayan!
Ramadan: Momentum Pemulihan Politik pasca-Pemilu 2024, Rudy Susmanto Mendorong Rekonsiliasi