Peningkatan Kasus Cacar Monyet di Indonesia: Respons Kemenkes RI dan Pentingnya Pencegahan

photo author
- Minggu, 12 November 2023 | 14:52 WIB
Virus monkeypox atau cacar monyet kini sudah mulai terdapat di kota Cirebon. (Instagram/@kemenkes_ri)
Virus monkeypox atau cacar monyet kini sudah mulai terdapat di kota Cirebon. (Instagram/@kemenkes_ri)

 

Catatanfakta.com - Sejak 13 Oktober 2023, jumlah kasus cacar monyet di Indonesia mencapai 38 kasus, terutama di DKI Jakarta. Kemenkes RI telah mengimplementasikan strategi pencegahan spesifik, seperti melibatkan komunitas pemerhati kelompok lelaki suka lelaki (LSL) untuk penyampaian edukasi.

Mengenali gejala cacar monyet dan melakukan pemeriksaan jika memiliki gejala klinis penting dalam pencegahan penularan penyakit ini.

Peningkatan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Baca Juga: Indonesia berpotensi kehilangan RP. 216 Triliun gegara frekuensi 5G

Kemenkes RI melaporkan 38 kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) hingga 10 November 2023, dengan kasus terbanyak terdeteksi di DKI Jakarta.

Penularan Mpox di Indonesia terjadi melalui kontak seksual, dan semua pasien terkonfirmasi adalah laki-laki usia produktif. Sebanyak 12 pasien telah sembuh dari penyakit ini.

Respons Kemenkes RI dan Strategi Pencegahan

Untuk mengatasi peningkatan kasus cacar monyet, Kemenkes RI telah mengimplementasikan strategi pencegahan spesifik, seperti melibatkan komunitas pemerhati kelompok lelaki suka lelaki (LSL) dalam penyampaian edukasi mengenai penyakit ini dan cara-cara mencegah penularannya.

Baca Juga: BUDAYA POLITIK ALMOND DAN POWELL

Pentingnya Mengenali Gejala dan Pencegahan

Adanya gejala cacar monyet seperti demam, letih, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening dapat menjadi pertanda awal seseorang terinfeksi virus monkeypox. Gejala-gejala ini muncul 5-21 hari sejak penderita terinfeksi.

Pencegahan penularan cacar monyet dapat dilakukan dengan mengenali gejala klinis dan melakukan pemeriksaan medis jika mengalami demam dan adanya lenting (bentol) di tubuh, terutama pada kelompok yang rawan terkena infeksi.

Selain itu, edukasi mengenai cara penularan dan pentingnya menjaga kebersihan serta menerapkan perilaku seksual yang sehat dapat membantu mencegah penularan penyakit ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X