Teori Posmo atau biasa Postmodern dari Perspektif Filsafat Sosial

photo author
- Senin, 16 Januari 2023 | 22:22 WIB
Nietzsche filsuf postmodernisme (Gunyam/Rahma)
Nietzsche filsuf postmodernisme (Gunyam/Rahma)

Teori Sosial Postmodern

Teori sosial postmodern merupakan cara berpikir baru tentang masalah sosial yang berbeda dari teori sosial modern.

Teori sosial postmodern juga merupakan teori yang berkaitan dengan perkembangan sosial-budaya baru yang mengikuti atau menggantikan teori sosial-budaya modern.

Postmodernisme menunjuk pada paham postmodern, yakni berupa kritik-kritik filosofis atas gambaran dunia (world view), epistemologi dan ideologi modern (Bambang, 1996: 24).

Postmodernisme sebagai suatu ekspresi kultural yang mencakup karya seni instalasi (collage) dan pastiche karya pop art, gaya arsitektur Las Vegas, pengaburan batas realitas dengan citraan (images) lewat media. Collage, parodi, dan pastiche adalah istilah yang akrab dalam seni postmodern. Collage adalah membuat satu karya dengan menggabungkan potongan-potongan bagian-bagian dari berbagai karya, model (klasik, modern, postmodern) menjadi satu karya baru.

Baca Juga: Sejarah Feminisme dan Teori Feminisme

Parodi adalah sebuah komposisi seni atau sastra yang mempermainkan, memplesetkan gaya, gagasan atau ungkapan khas seorang tokoh/seniman sehingga tampaknya menjadi absurd (Yasraf, 2001: 12-13).

Contohnya parodi politik republik mimpi yang ditayangkan salah satu stasiun televisi. Sedangkan pastiche adalah parodi yang kosong, netral dan tanpa norma, seperti berbicara tanpa bahasa, sejarah tanpa periode historis. Tidak ada lagi realitas yang representatif (parodi yang ditiru). Dalam pastiche yang ditiru adalah imajinasi kita sendiri.

Daniel Bell (1973, 1976) adalah salah seorang teoretisi sosial yang hidup ditengah masyarakat dan kebudayaan Amerika yang begitu maju. Bell dikenal karena melalui istilah yang dikemukakannya yaitu “Masyarakat Postindustri” (postindustrial society).

Baca Juga: Teori kritis dilihat dari persfektif filsafat sosial & Pengelompokkan ilmu pengetahuan menurut Habermas

Bagi Bell, masyarakat postindustri masih mengandung ciri-ciri modernitas, dimana teori-teori besar (narasi, agung, grand narrative), seperti globalisasi, era informasi, masih digunakan.

Dalam analisinya Bell membagi masyarakat ke dalam tiga bidang, yaitu struktur sosial, pemerintahan, dan kebudayaan. Perubahan dari masyarakat industri ke postindustri adalah perubahan dari industri manufaktur menjadi industri jasa yang terpusat pada teknologi informasi.

Perubahan itu awalnya dimulai dari perubahan struktur sosial, seperti ekonomi, dunia kerja, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Meskipun pada awalnya  perubahan itu tidak menimbulkan perubahan yang berarti pada pemerintahan dan kebudayaan, akan tetapi tentu perubahan struktur sosial akan menimbulkan implikasi yang cukup besar pada masyarakat.

Baca Juga: pendapat Comte tentang tiga tahap perkembangan pemikiran individu masyarakat kebudayaan bersifat universal

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: BMP SOS14202/Filsafat Sosial/UNIVERSITAS TERBUKA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X