Asal-Usul Pembentukan Masyarakat

photo author
- Senin, 9 Januari 2023 | 20:01 WIB
 (Freepik/@upklyak)
(Freepik/@upklyak)

  1. Asal-Usul Pembentukan Masyarakat

Asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia yang berkeinginan untuk bersama dengan orang lain, lalu terbentuklah hubungan sosial sehingga lahirlah aturan-aturan atau norma-norma kehidupan sosial. Soejono Soekanto mengatakan, “di dalam diri manusia pada dasarnya telah terdapat keingian untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekitarnya.” Begitupula yang dikemukakan oleh Thabatahaba’i bahwa, “Manusia adalah makhluk bermasyarakat menurut wataknya, sehingga kehendak untuk bermasyarakat merupakan fitrahnya.”

Individu berdasarkan aspek sosialnya akan selalu berusaha membangun hubungan dengan individu lainnya, artinya terdapat sejumlah alasan mengapa sekumpulan individu membentuk masyarakat.

                Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang mana dari fitrah tersebut melahirkan masyarakat. Diantaranya:

  • S. Al-Hujuraat: 13

يا ايها الناس انا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا ان اكرمكم عند الله اتقاكم ان الله عليم خبير

Baca Juga: TANGGUNG JAWAB, HAK, PERAN DAN STATUS MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DIMUKA BUMI

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu dari laki-laki dan perempuan (bapak dan ibu), dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa bersuku-suku, supaya kamu berkenal-kenalan. Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling takwa dianatar kamu. Sungguh Allah Maha mengetahui lagi Maha amat mengetahui."

Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa Ada tiga unsur pokok pembentukan masyarakat yaitu: individu-individu yang membangun kelompok, hubungan sosial dan aturan. Sedangkan dalam Kajian Sosiologi disebutkan bahwa faktor yang mendorong sekumpulan individu untuk membentuk masyarakat ialah: 1) dorongan seksual (reproduksi) untuk mengembangkan keturunannya, 2) kesadaran bahwa individu itu lemah sehingga dia akan selalu mencari kekuatan bersama, 3) perasaan diuntungkan ketika bergabung dengan individu lainnya, 4) kesamaan keturunan kebudayaan nasib teritorial dan kesamaan-kesamaan lainnya.

  1. Peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat Madani

Berikut ini adalah beberapa peran yang harus dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat madani.

  • Menumbuhkan saling pengertian antara sesama umat beragama. Peran ini bisa dilakukan melalui dialog intensif, yang dilakukan dengan cara: mempertemukan antara orang-orang atau kelompok dari agama atau ideologi yang berbeda untuk sampai pada pengertian bersama tentang berbagai isu tertentu untuk menyuarakan setuju dan tidaknya dengan sikap yang penuh apresiasi dan untuk bekerjasama menemukan rahasia makna kehidupan ini. Cara tersebut telah dikemukakan oleh Mukti Ali.
  • Melakukan studi studi Agama dengan tujuan; a) menghayati ajaran agama masing-masing, b) membangun suasana iman yang dialogis, c) menumbuhkan etika pergaulan antara umat beragama, d) kesadaran untuk menghilangkan bias-bias dari satu umat beragama terhadap umat agama lain, e) menghancurkan rintangan-rintangan budaya yang ada pada masing-masing umat beragama seperti eksklusivisme, f) menumbuhkan kesadaran pluralisme, g) menumbuhkan kesadaran akan perlunya solidaritas dan kerjasama.

Baca Juga: Hakikat Manusia dalam Al-Qur’an

  • Melakukan usaha-usaha penumbuhan sikap sikap demokratis, pluralis, dan toleran.
  • Mengerahkan kekuatan bersama demi terwujudnya cita-cita yang sama dalam membangun masyarakat madani.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X