5) Tidak Sombong
- Sombong merupakan sikap yang tercela sikap yang Allah tidak sukai, kesombongan hanya akan menyelakai dirinya diri orang lain serta lingkungannya. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S. Al-Luqman: 18
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”
3. Filsafat Ketuhanan
Pemikiran manusia primitif dengan manusia modern berbeda akan ketuhanannya atau keyakinannya. Masyarakat primitif bersifat sederhana sedangkan masyarakat modern mempunyai ciri khas multi dimensional (ragam dimensi).
Baca Juga: PENYIMPANGAN PENGGUNAAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI (IPTEK)
1) Animisme/Dinamisme, Politeisme, dan Henoteisme
a) Animisme/Dinamisme
Animisme ialah bentuk kepercayaan kepada hal gaib (Roh). Masyarakat primitif mempercayai bahwa setiap benda meiliki roh (sebangsa makhuk ghaib).
Sedangkan dinamisme adalah kepercayaan kepada benda yang mempunyai kekuatan.
b) Politeisme
Politeisme adalah bentuk kepercayaan terhadap para dewa atau dewi. Politeisme berarti memiliki banyak tuhan (Poli = banyak ) hal ini menunjukan bahwa politeisme merupakan peningkatan dari dinamisme dan animisme.
c) Henoteisme
Paham henoteisme ini ialah satu bangsa = satu tuhan. Hal ini menunjukan peningkatan dari paham politeisme.
Baca Juga: Inilah Masjid Termegah Di Jawa Barat Al Jabbar
2) Monoteisme
Keyakinan monoteisme ini adalah hanya ada satu tuhan di dunia ini yang menjadi penguasa dunia. Paham monoteisme ini terbagi 3, yaitu berikut ini:
a) Deisme
Deisme ini beranggapan bahwa Tuhan Yang Maha Esa mempunyai sifat yang serba Maha. Dengan kemahaannya itulah Tuhan menciptakan alam dengan komposisi yang serba maha pula. Setelah tuhan menciptakan alam, dia berpisah dengan alam (trancendent).
Aturan yang dipakai dalam menata alam ini adalah aturan yang dibuat manusia sendiri. Menurut paham ini, manusia berhak dan dapat menentukan segalanya. Dalam filsafat paham ini disebut free will atau dalam islam disebut dengan aliran Qadariah.