Acara angklung ini juga mencerminkan semangat persatuan dan kerjasama, karena peserta dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk menyanyikan lagu-lagu daerah dengan harmoni angklung yang khas.
Di bawah pengawasan ketat dari perwakilan Guinness World Records, acara ini berjalan lancar dan sukses, memastikan setiap peserta memiliki perangkat angklung dan berpartisipasi aktif dalam pertunjukan.
Baca Juga: Menparekraf Ajak Mahasiswa untuk Mengembangkan Pariwisata Berkelanjutan
Selain memecahkan rekor dunia, gelaran angklung ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya dan kesenian tradisional Indonesia.
Dengan adanya acara seperti ini, generasi muda Indonesia diharapkan akan semakin mencintai dan menghargai warisan budaya nenek moyang mereka.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam acara angklung ini.
Baca Juga: KAPAN DANA BOS KEMENAG CAIR SIMAK SELENGKAPNYA!!!!!
Beliau berharap bahwa pencapaian gemilang ini akan menjadi semangat bagi generasi muda Indonesia untuk terus melestarikan dan mengembangkan budaya serta kesenian tradisional Indonesia.
Dengan berhasilnya pencatatan rekor dunia ini, Indonesia telah menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional.
Seperti angklung yang menghasilkan suara indah melalui kerjasama antara pemainnya, Indonesia juga telah membuktikan bahwa melalui persatuan dan semangat gotong royong, segala hal yang besar dapat dicapai.
Selamat untuk Indonesia atas prestasi luar biasa ini! Semoga acara angklung terbesar ini menjadi pemicu untuk lebih banyak lagi upaya melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia di dunia.
Artikel Terkait
Kabar Gembira !!!! Pemerintah Umumkan Buka Rekrutmen CPNS dan PPPK September 2023 Simak Rincian Formasinya
Kabar Gembira !!!!!! Pemerintah Tetapkan 572.496 Formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk 2023
Agustus 2023: Bogor Fest, Pembuktian Keunikan dan Keindahan Pemkab Bogor!
Anies Baswedan Sebut Pendidikan Sebagai Gerakan: Tantangan Membuka Ruang Kolaborasi