CATATANFAKTA.COM - Banjarmasin, Kalimantan Selatan - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan bangga mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk mengajar anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Program pendidikan ini merupakan bagian dari inisiatif kemanusiaan yang digagas oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) bekerjasama dengan INTI International University Malaysia.
Kerja sama ini menjadi nyata berkat upaya kolaboratif yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, yang telah berperan penting dalam memfasilitasi program pendidikan ini agar dapat segera direalisasikan pada tahun ini.
Baca Juga: Keputusan Gubernur Jawa Barat: Ponpes Al Zaytun Aman, Tidak Akan Dibubarkan.
Rektor ULM, Profesor Ahmad Alim Bachri, mengungkapkan bahwa proses seleksi terhadap mahasiswa yang berminat untuk mengikuti program pendidikan internasional ini sedang berlangsung.
Dia berharap bahwa mahasiswa yang terpilih nantinya benar-benar memiliki kompetensi yang mumpuni, serta integritas dan dedikasi tinggi, mengingat program ini merupakan bentuk kemanusiaan yang berarti bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut.
Program pendidikan ini juga menjadi bagian penting dari Program Internasionalisasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang bertujuan untuk memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri melalui pengalaman internasional.
Baca Juga: Keren !!!! Guru di Aceh Mendapat Penghargaan dari UEA sebagai Guru yang Menginspirasi.
MRPTNI sendiri telah mencanangkan bantuan guru ke sejumlah sekolah Indonesia (CLC) di Malaysia.
Selain ULM, terdapat 16 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain yang turut berpartisipasi dalam program kerja sama internasional ini.
Community Learning Center (CLC) adalah pusat pendidikan kegiatan belajar masyarakat Indonesia yang didirikan atas prakarsa masyarakat setempat,
Baca Juga: Pemerintah akan merancang kurikulum pendidikan khusus untuk diterapkan di Al Zaytun.
termasuk perusahaan perkebunan sawit dan komunitas lokal di Sabah-Sarawak, dan mendapatkan dukungan dan binaan dari Pemerintah Indonesia.
Program pendidikan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak TKI di Malaysia, yang mungkin membutuhkan pendampingan dan bimbingan tambahan dalam proses pembelajaran.
Artikel Terkait
Masjid dan Musholla Naik Level: INH dan DMI Sepakat Kolaborasi Program 'Bersih Masjidku Bersih Hatiku
Pilihan Kampus Terbaik di Indonesia: Top 5 Referensi untuk Masa Depan Pendidikan Anda
74 Siswa ADEm Repatriasi dari Malaysia Menempuh Pendidikan di Jawa Timur
Panji Gumilang Tersangka, Menteri Mahfud MD Bakal Rapat untuk Bahas Isu Pendidikan di Ponpes Al-Zaytun