Wow! Virtual Reality Kini Masuk Sekolah, Begini Cara Baru Belajar yang Bikin Murid Betah

Namun, tantangan seperti biaya perangkat, akses internet, dan pelatihan guru masih harus diatasi agar VR bisa diakses merata, bukan hanya di kota besar.

Baca Juga: Gebyar Pelayanan Terpadu dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI Ke-80

Analisis: Apakah VR Akan Jadi Standar Baru Belajar?

Para pengamat teknologi pendidikan menilai VR memiliki potensi besar, tetapi adopsinya akan bertahap.

• Jangka Pendek (2025–2030): VR lebih banyak digunakan di perguruan tinggi, sekolah unggulan, dan pelatihan profesional.

• Jangka Panjang (2030 ke atas): VR bisa menjadi bagian dari kurikulum nasional jika harga perangkat semakin terjangkau dan infrastruktur digital merata.

Menurut analis edtech global, VR bukan sekadar tren, tetapi akan menjadi investasi masa depan pendidikan yang mampu menyiapkan generasi lebih siap menghadapi dunia kerja.

Contoh Sukses Global

1. Anatomy VR (Stanford University): Mahasiswa kedokteran bisa membedah tubuh manusia secara virtual.

2. History Class in VR (UK): Siswa diajak menjelajahi peristiwa sejarah dunia dengan perspektif langsung.

3. Engineering VR (MIT): Mahasiswa teknik bisa menguji simulasi mesin sebelum membuat prototipe nyata.

Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mempercepat adopsi teknologi serupa.

Baca Juga: LPDP 2025: Syarat, Jadwal Seleksi, dan Tips Lolos Beasiswa Bergengsi

Virtual Reality untuk pendidikan bukan lagi sekadar eksperimen futuristik, tetapi solusi nyata untuk meningkatkan kualitas belajar. Dengan teknologi ini, siswa bisa:

• Belajar lebih interaktif

• Memahami materi lebih cepat

• Mengalami simulasi lebih aman dan efisien