Sindrom TTS dan Vaksin COVID-19 AstraZeneca: Sedikit Ada, Namun Apakah Perlu Dikhawatirkan?

photo author
- Kamis, 2 Mei 2024 | 20:03 WIB
AstraZeneca Akui Vaksin Covid-19 Berefek Samping, Begini Tanggapan Kemenkes RI  (Dok. NDTV)
AstraZeneca Akui Vaksin Covid-19 Berefek Samping, Begini Tanggapan Kemenkes RI (Dok. NDTV)

catatanfakta.com - Vaksin COVID-19 AstraZeneca kembali menjadi sorotan media dunia setelah terdeteksi adanya efek samping langka yang menyertainya.

Efek samping tersebut adalah thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS), yakni gangguan pembekuan darah yang sangat jarang terjadi.

Dalam sebuah dokumen pengadilan, perusahaan farmasi pembuat vaksin AstraZeneca mengakui adanya kemungkinan vaksin menyebabkan TTS, meskipun secara umum aman dan efektif untuk digunakan dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Leuwisadeng Dipertanyakan; RW Ngamuk Bawa Golok

Pada awalnya, AstraZeneca membantah klaim keberadaan efek samping tersebut dan mengatakan bahwa tidak ada indikasi kuat mengenai hubungan antara TTS dan penggunaan vaksin mereka.

Di Indonesia, penyebaran vaksin AstraZeneca belum sampai pada titik yang signifikan, namun menjadi perhatian banyak orang karena beberapa kasus efek samping yang terjadi di luar negeri.

Kementerian Kesehatan Indonesia memastikan bahwa vaksinasi AstraZeneca bagi masyarakat Indonesia sangat penting karena kemampuannya untuk mencegah penyebaran virus yang menyebabkan COVID-19.

Baca Juga: Waspada, 5 Kebiasaan Ini Berpotensi Merusak Kesehatan Kulit Anda

Berdasarkan data dari sumber terpercaya, hingga saat ini efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca tergolong sangat jarang terjadi.

Hanya ada sekitar seribu kasus dari 1 miliar orang yang telah disuntikkan vaksin tersebut di seluruh dunia yang mengalami efek samping langka tersebut.

Kondisi bawaan atau penyakit penyerta pada tubuh seseorang bisa mempengaruhi efektivitas vaksin AstraZeneca dan termasuk dalam risiko efek samping TTS.

Baca Juga: Renjun dari NCT Dream Mengumumkan Hiatus Sementara untuk Fokus Pemulihan Kesehatan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Indonesia mengingatkan bahwa tidak semua orang disarankan untuk menerima vaksin COVID-19 ini, terutama bagi mereka yang memiliki kriteria tertentu, seperti orang yang sedang hamil atau memiliki penyakit tertentu.

Menteri Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa resiko efek samping harus diwaspadai, namun tetap lebih banyak keuntungan daripada efek samping yang didapat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X