Catatanfakta.com Almond dan Powell adalah para ahli politik yang merumuskan tiga tipe budaya politik, yaitu parokial, subjek, dan partisipan.
Untuk menjelaskan budaya politik Indonesia menurut Almond dan Powell, kita perlu memahami ketiga tipe budaya politik tersebut terlebih dahulu:
Budaya Politik Parokial: Budaya politik ini memiliki tingkat partisipasi yang sangat rendah dalam politik.
Individu dalam budaya ini tidak banyak terlibat dalam aktivitas politik dan cenderung memiliki pengetahuan yang terbatas tentang sistem politik.
Budaya Politik Subjek: Individu dalam budaya politik ini memiliki pemahaman tentang sistem politik, tetapi partisipasi mereka sebatas tunduk pada otoritas.
Warga dalam tipe ini tidak banyak berperan dalam mengambil keputusan politik.
Baca Juga: Sosiologi Kesehatan: Meninjau Hubungan Antara Faktor Sosial dan Kesehatan Manusia
Budaya Politik Partisipan: Dalam tipe ini, warga negara memiliki pemahaman yang baik tentang sistem politik, terlibat secara aktif dalam kegiatan politik, dan berusaha mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik.
Budaya politik di Indonesia memiliki karakteristik yang kompleks dan beragam, mengingat negara ini terdiri dari banyak etnis, bahasa, dan budaya.
Dalam konteks Almond dan Powell, budaya politik Indonesia bisa dianggap sebagai kombinasi dari ketiga tipe budaya politik tersebut.
Baca Juga: Teori Kriminologi dan Perannya untuk Mendukung Pencegahan Kejahatan di Masyarakat
Pada masa awal kemerdekaan, budaya politik Indonesia cenderung parokial, karena masyarakat belum banyak terlibat dalam proses politik.
Selama masa Orde Lama dan Orde Baru, budaya politik Indonesia lebih mendekati tipe subjek, di mana masyarakat tunduk pada otoritas dan pemerintahan otoriter.
Artikel Terkait
Multikulturalisme di Indonesia: Tantangan dan Pentingnya Mempertahankan Keberagaman Budaya
Mengenal Lebih Dekat UUD 1945: Konstitusi dan Sumber Hukum Tertinggi di Indonesia