Etnosentrisme, Prejudis, dan Diskriminasi: Permasalahan Kebudayaan di Indonesia

photo author
- Kamis, 19 Oktober 2023 | 16:03 WIB
Enea Bastianini kenakan helm khusus Garuda dan mengibarkan bendera Merah Putih di Sirkuit Internasional Mandalika, hormati budaya Indonesia
Enea Bastianini kenakan helm khusus Garuda dan mengibarkan bendera Merah Putih di Sirkuit Internasional Mandalika, hormati budaya Indonesia

Catatanfakta.com - Indonesia, sebuah negara kaya akan keragaman budaya, sering menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi.

Untuk memahami dampak negatifnya, penting untuk menggali lebih dalam tentang konsep-konsep ini.

Baca Juga: 6 Karakter Menakjubkan yang Membentuk Budaya Manusia

**1. Etnosentrisme:**

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang budaya sendiri sebagai lebih unggul daripada budaya lain, sering kali dengan mengaplikasikan standar dan penilaian subjektif.

Ini bisa memperkuat ikatan individu dengan budayanya, tetapi jika tidak digunakan dengan bijak, etnosentrisme dapat memicu konflik dan kesalahpahaman.

Sebagai contoh, perbedaan dalam pemahaman pakaian dalam budaya Muslim dapat menciptakan ketegangan.

Seorang perempuan di Palestina mungkin mengenakan pakaian yang sangat tertutup, sedangkan di Indonesia, tampilan yang lebih modern dan terbuka dianggap lebih tepat.

Tanpa pemahaman yang memadai, perbedaan ini bisa memicu konflik dan saling melecehkan.

Baca Juga: 6 Karakter Menakjubkan yang Membentuk Budaya Manusia

**2. Prejudis:**

Prejudis adalah sikap negatif terhadap kelompok lain berdasarkan asumsi tentang perilaku, nilai, dan kebiasaan mereka.

Sikap prejudis sering kali didasari oleh stereotip yang mungkin positif atau negatif, dan dapat memicu tindakan diskriminatif.

Contohnya, stereotip tentang orang Sunda mengenai karakter lembut dan sopan, sementara juga ada stereotip negatif tentang kurangnya energi saat beraktivitas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X