Catatanfakta.com - 19 Oktober 2023, Jakarta – Meskipun etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi seringkali dianggap sebagai permasalahan masa lalu, kenyataannya, ketiga isu ini masih memiliki dampak negatif yang signifikan pada kemajuan Indonesia.
Dalam tulisan ini, kami akan menjelaskan relevansi terus menerus ketiga fenomena ini dan bagaimana mereka mengancam perkembangan negara,
serta memberikan contoh kasus yang memperlihatkan dampak buruknya.
Baca Juga: Mewujudkan Kenyamanan serta Kedamaian: Asas-Asas Umum Masyarakat Berbudaya serta Sejahtera
**1. Etnosentrisme:**
Etnosentrisme adalah sikap atau keyakinan bahwa kelompok etnis atau budaya tertentu lebih superior daripada yang lain.
Hal ini mungkin memicu konflik antar-etnis dan menghalangi kerja sama antar kelompok etnis. Contoh nyata dapat ditemukan dalam konflik antara etnis Dayak dan Madura di Kalimantan Barat pada tahun 2006.
Konflik ini dipicu oleh gegar budaya dan stereotip antara kedua kelompok, yang berakibat pada kekerasan yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
**2. Prejudis:**
Prejudis adalah sikap negatif atau prasangka terhadap kelompok tertentu berdasarkan faktor seperti ras, agama, atau gender.
Prejudis dapat menghambat perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai contoh, ketika seorang individu lulusan perguruan tinggi berkualitas tinggi gagal mendapatkan pekerjaan hanya karena asal usul etnis atau agama yang berbeda.
Ini adalah contoh konkret bagaimana prejudis dapat menghambat kemajuan sosial dan ekonomi.
Artikel Terkait
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Mendeklarasikan Pendaftaran Capres-Cawapres di KPU
MASA PADATI KPU SAT PENDAFTARAN CAPRES CAWAPRES ANIES - CAK IMIN