Catatanfakta.com - Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami transformasi untuk memenuhi tuntutan zaman.
Salah satu inovasi terbaru adalah pengembangan Kurikulum Merdeka yang memungkinkan kurikulum disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan setiap daerah.
Ini adalah langkah revolusioner yang menghadirkan pendekatan kontekstual dalam pendidikan.
Baca Juga: Pendidikan Pancasila: Landasan Moral dan Kebangsaan Indonesia
Kurikulum Merdeka merupakan upaya Kemendikbudristek untuk memaksimalkan potensi pendidikan di Indonesia.
Dengan pendekatan ini, siswa dapat belajar dengan lebih relevan dengan realitas kehidupan sekitarnya.
Kurikulum yang dikembangkan berfokus pada literasi, numerasi, dan sains, serta menciptakan keterampilan berkelanjutan yang dapat diaplikasikan dalam tantangan masa depan.
Baca Juga: Peran Vital Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia
Salah satu contoh penerapan yang sukses berasal dari Kota Payakumbuh, Sumatra Barat.
Mereka memilih untuk memisahkan mata pelajaran kearifan lokal sebagai mata pelajaran tersendiri. Dengan demikian, siswa dapat mendalami kekayaan budaya daerah mereka secara lebih mendalam.
Contohnya adalah School of Rendang (SoR) yang mengajarkan siswa cara memproduksi rendang modern, mengedukasi tentang higienitas, dan menjaga kualitas makanan tradisional tersebut.
Sementara itu, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kurikulum muatan lokal mengambil fokus pada kebencanaan.
Kondisi geografis Pekalongan yang rawan banjir rob mendorong pengembangan kurikulum yang mengajarkan cara mengatasi masalah tersebut, termasuk pengelolaan sampah dan daur ulang.
Artikel Terkait
Manfaat Pertukaran Pelajar Bagi Generasi Muda
Pemerintah Membuka Peluang Baru untuk Madrasah dan Raudhatul Athfal: Pengumuman Dana BOS dan BOP Tahun 2023
Mengenang Jejak Anies Baswedan Saat Jadi Menteri Pendidikan
Inilah 5 Provinsi Terbaik yang Meraih Banyak Medali pada Ajang Olimpiade Sains Nasional!
Jalur Alternatif Menjadi Pegawai Negeri Sipil: Potensi Lulusan Sekolah Kedinasan