catatanfakta.com - Anies Baswedan akhirnya angkat bicara terkait kemungkinan maju dalam pemilihan gubernur Jakarta.
Padahal sebelumnya ia menyatakan belum ingin membahas Pilkada Jakarta karena masih fokus pada sengketa hasil Pilpres 2024.
Namun, menurut pengamat politik dan Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, seorang politisi membutuhkan jabatan untuk menjaga elektabilitasnya.
Baca Juga: Bila Catatan Halal Bihalal PKS Dituliskan dalam Lagu, Apa Judulnya? Kehadiran Anies, Prabowo Absen.
Ia menyatakan bahwa jika Anies kalah dalam Pilpres 2024 dan tidak memiliki jabatan publik, maka elektabilitasnya mungkin akan menurun. Termasuk jika Anies hanya menjadi pengajar atau aktif di media sosial.
Namun, Pangi juga menyatakan bahwa Anies tidak mudah untuk kembali maju di Pilkada Jakarta karena tidak memiliki kendaraan politik. Anies harus menunggu ada partai politik yang mendukungnya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Partai NasDem diyakini tertarik untuk bermitra dengan Anies. Sebagai mantan Gubernur Jakarta periode 2012-2017, Anies tetap menjadi kandidat yang sangat bisa dipilih untuk posisi Gubernur Jakarta.
Anies mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan kemungkinan maju dalam kontestasi politik Jakarta. Pernyataan Anies itu disampaikan di Aceh pada Sabtu (4/5/2024), di mana ia menyapa kembali para pendukungnya.
Anies memastikan bahwa keputusan tersebut akan bermuara pada pengambilan keputusan yang tepat. Namun, ia tidak memberikan informasi kapan keputusan tersebut akan diambil.
Secara keseluruhan, kemungkinan kampanye Anies Baswedan untuk posisi Gubernur Jakarta semakin mendapatkan dukungan, namun elektabilitasnya mungkin menurun jika ia tidak memiliki jabatan publik, dan kendaraan politik sangat penting bagi kampanyenya.