Madiun,Catatanfakta.com , - Kabar mengenai penarikan kembali becak listrik oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Madiun pada Senin (29/1) terbukti sebagai HOAX dan fitnah. Presiden Becak Listrik Indonesia, Nanik S Deyang,
menegaskan bahwa berita tersebut hanyalah upaya untuk mencemarkan nama baik dan menggoyahkan tekad positif Prabowo yang ingin membantu meringankan beban wong cilik.
Nanik menanggapi tudingan tersebut dengan membeberkan fakta yang sebenarnya. Ia membantah klaim bahwa peluncuran becak listrik hanya sekadar pameran, mengungkapkan bahwa produksi becak listrik merupakan yang pertama di dunia dan di Indonesia.
Menurutnya, kendaraan ini merupakan inovasi untuk mengurangi dampak lingkungan dan membantu masyarakat.
"Becak listrik ini diberikan oleh komunitas becak listrik Prabowo ini betul-betul ada dan real," tegas Nanik, membantah keras klaim bahwa program ini hanya omong kosong semata.
Terlepas dari berita bohong yang beredar, Nanik juga menjelaskan bahwa seorang tukang becak, Katiman, yang memberikan keterangan negatif adalah korban manipulasi. Katiman diarahkan untuk memberikan pernyataannya tanpa menyadari bahwa ucapannya akan direkam dan disebarluaskan.
"Nanik mengungkapkan bahwa Katiman tidak memiliki pengetahuan tentang video tersebut, menunjukkan bahwa Katiman hanya dijadikan alat oleh orang lain untuk berbicara, sehingga menciptakan rasa kasihan terhadapnya."
Nanik mengklarifikasi bahwa saat peluncuran, becak listrik hanya diberikan secara simbolis kepada sejumlah tukang becak yang sudah dilatih menggunakan kendaraan tersebut. Ia menjelaskan bahwa distribusi ratusan becak listrik akan dilakukan secara bertahap di beberapa wilayah di Jawa Timur.
Menanggapi spekulasi bahwa becak listrik ditarik kembali, Nanik menegaskan bahwa kendaraan tersebut tidak dibatalkan pemberiannya.
Artikel Terkait
Fenomena Politik Terkini: Jokowi Cetak Rekor Kepuasan 80,8%, Dorong Elektabilitas Prabowo-Gibran Melonjak! Survei LSI Denny JA Ungkap Rahasia Di Balik
Prabowo-Gibran Raih Dukungan Generasi Muda: Elektabilitas Tembus 55%