Catatanfakta.com - Pasca debat cawapres yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menciptakan kontroversi dengan sikapnya yang dinilai ofensif.
Namun, Gibran Rakabuming Raka dengan tegas menyatakan bahwa penilaian tersebut kembali kepada pemirsa atau penonton.
Dalam sesi debat, Gibran Rakabuming Raka memberikan sejumlah argumentasi yang disebutnya sebagai bentuk counter attack terhadap paslon nomor 1 dan 3 yang sebelumnya menyerang capres Prabowo Subianto.
Namun, Gibran menekankan bahwa ia hanya bertukar pikiran dan menyampaikan visi-misi tanpa bermaksud menyerang lawan politiknya.
Salah satu momen menarik adalah ketika Gibran bertanya kepada Mahfud MD tentang cara mengatasi greenflation.
Ketika diminta penjelasan lebih lanjut, Gibran menyatakan bahwa ia menganggap Mahfud sudah tahu, dengan alasan bahwa Mahfud adalah seorang profesor.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Gandeng Humor dan Santai, Debat Cawapres 2024 Jadi Penuh Warna!
Meskipun Mahfud memberikan jawaban tentang ekonomi hijau, Gibran tampak kebingungan dan menyatakan kesulitan menemukan jawaban yang diinginkannya.
Kontroversi semakin berkembang ketika Mahfud menolak menjawab pertanyaan Gibran dengan alasan pertanyaan tersebut dianggap recehan dan tidak layak dijawab.
Hal ini memicu pertanyaan tentang kesiapan paslon nomor 2 dalam menghadapi isu-isu kompleks seperti greenflation.
Gibran menegaskan bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus dilakukan dengan hati-hati, sambil menyoroti biaya penelitian dan pengembangan yang tinggi.
Meskipun debat tersebut mengundang pro dan kontra, Gibran tetap melempar tanggung jawab penilaian terhadap karakter debatnya kepada pemirsa atau penonton.
Artikel Terkait
Gibran Rakabuming Raka, Santai Hadapi Debat, Prabowo Yakin Kematangan Jadi Kekuatan
Inovatif Gibran Rakabuming Raka Indonesia Harus Berkibar dengan Hilirisasi Industri: Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah!
Terobosan Gibran Rakabuming Raka: 5 Juta Peluang Green Jobs untuk Generasi Muda Indonesia!