Tanggapan TKN Mengenai Julukan "Gemoy" untuk Prabowo Subianto

photo author
- Senin, 20 November 2023 | 09:20 WIB
TKN Prabowo Gibran tunjuk Airin Rachmi Diany sebagai Ketua TKD Banten ((instagram @tknprabowogibran24))
TKN Prabowo Gibran tunjuk Airin Rachmi Diany sebagai Ketua TKD Banten ((instagram @tknprabowogibran24))

 

 

Catatanfakta.com - Sebutan "Gemoy" untuk Prabowo Subianto Dalam pernyataan kepada media, Cheryl mengungkapkan bahwa sebutan "gemoy" Prabowo Subianto merupakan panggilan sayang dari para pendukungnya dan bukan bagian dari strategi kampanye yang dirancang oleh tim sukses.

Menurutnya, istilah ini mencerminkan bagaimana Prabowo muncul di ruang publik dengan keaslian dan keakrabannya, terutama di kalangan generasi muda.

Relevansi Julukan "Gemoy" di Kalangan Pemilih Muda Cheryl menyampaikan bahwa istilah "gemoy" dan "santuy" mewakili kecenderungan generasi Z yang merasa bosan dengan sosok pemimpin yang berpura-pura.

Baca Juga: Gemoy Muda Bersatu Cawapres: Mendorong Pemimpin Muda Sebagai Calon Wakil Presiden

Para pemilih muda menginginkan pemimpin yang tampil apa adanya dan tidak berpura-pura. Dengan julukan "gemoy" ini, para pemuda melihat Prabowo sebagai sosok yang dapat menciptakan oase dalam politik, di mana berpolitik dapat dibuat menarik dan menyenangkan.

Fokus pada Visi, Misi, dan Program Prabowo-Gibran Meskipun adanya julukan "gemoy" yang melekat pada Prabowo, Cheryl menegaskan bahwa fokus utama TKN tetap pada adu visi, misi, dan program untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

Dia menambahkan bahwa kampanye ini diharapkan dapat menciptakan suasana kampanye yang lebih riang dan gembira, sambil memastikan arah visi jelas bagi pemimpin yang berkualitas.

Baca Juga: Apa yang membuat Prabowo di juluki dengan gemoy? Dan Inilah tanggapan Prabowo tentang julukan 'gemoy'

Kesimpulan Julukan "gemoy" untuk Prabowo Subianto menjadi perbincangan di kalangan pendukungnya, tetapi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran menegaskan bahwa fokus mereka tetap pada visi, misi, dan program yang ditawarkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Meski demikian, julukan ini mencerminkan keinginan generasi muda untuk melihat pemimpin yang bisa menjadi contoh keaslian dan keakraban di tengah suasana politik yang sering kali tegang dan penuh tekanan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X