Mengenal Budaya Politik Almond dan Powell: Representasi Kesenjangan dalam Dunia Politik

photo author
- Senin, 6 November 2023 | 08:00 WIB
Diskusi publik dengan mengusung tema “Etika dan Budaya Politik Menyambut Pemilu Serentak 2024 (Dewi Anggriani/jangkauindonesia.com)
Diskusi publik dengan mengusung tema “Etika dan Budaya Politik Menyambut Pemilu Serentak 2024 (Dewi Anggriani/jangkauindonesia.com)

Sementara itu, budaya politik partisipan menggambarkan masyarakat yang terlibat secara aktif dan signifikan dalam proses politik, baik bagi individu maupun kelompok.

Dampak dan Relevansi

Konsep budaya politik Almond dan Powell sangat relevan dalam memahami politik kontemporer, di mana kita dapat melihat adanya perbedaan pada setiap masyarakat berdasarkan tingkat partisipasi politik.

Baca Juga: Starbucks dan McDonald's Tutup Saat Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta

Sebagai contoh, di Amerika Serikat terjadi partisipasi politik yang lebih tinggi dibandingkan dengan China yang memiliki tingkat partisipasi lebih rendah.

Dalam masyarakat dengan budaya politik yang cenderung aktif, demokrasi dapat tumbuh dengan lebih baik, sementara di negara-negara dengan budaya politik parokial atau subjek, adanya unsur kontrol pemerintah yang lebih kuat.

Dengan memahami konsep budaya politik Almond dan Powell, kita dapat lebih mengenal beragam persepsi tentang politik yang ada di masyarakat dunia.

Selain itu, teori ini juga membantu kita menganalisis pengaruh budaya terhadap tatanan politik di berbagai negara serta menghargai perbedaan yang ada dalam dunia politik global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X