Negara dengan budaya politik kompetitif atau deferensial mungkin lebih rentan terhadap konflik daripada negara dengan budaya politik yang lebih partisipatif atau subjek.
Pendidikan politik dan pengembangan budaya politik: Pendidikan politik mampu mempengaruhi budaya politik suatu masyarakat.
Sebagai contoh, program pendidikan politik yang dirancang untuk meningkatkan tingkat partisipasi, menguatkan lembaga demokrasi, dan membentuk nilai-nilai demokratis akan memberi dampak pada budaya politik dan demokrasi suatu negara.
Baca Juga: Hasil Imbang Persita vs Barito Putera: Sengit hingga Menit Akhir
Perlunya reformasi budaya politik: Mengingat pentingnya budaya politik dalam mempengaruhi hasil politik dan kebijakan, mungkin diperlukan reformasi budaya politik untuk mencapai pembangunan demokrasi yang lebih kuat dan inklusif.
Misalnya, mendorong masyarakat untuk berpindah dari budaya politik subjek atau deferensial menjadi budaya yang lebih partisipatif atau kompetitif.
Secara keseluruhan, pemahaman tentang konsep budaya politik yang diperkenalkan oleh Almond, Verba, dan Powell akan terus menjadi relevan dalam mengkaji politik kontemporer dan memahami berbagai fenomena politik yang muncul saat ini.
Menggali lebih dalam tentang cara mempromosikan budaya politik yang lebih inklusif dan demokratis dapat membantu kita membangun sistem politik yang lebih efektif dan adil, yang mampu menghadapi tantangan dalam era kontemporer.
Artikel Terkait
Erick Thohir dan Tawaran Keramahan bagi Palestina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kemenangan Gemilang Persikabo 1973 atas RANS Nusantara FC: Akhirnya Puasa Kemenangan Berakhir
Hasil Imbang Persita vs Barito Putera: Sengit hingga Menit Akhir