KPU Dibobol Hacker: Ancaman Besar Bagi Privasi Warga Indonesia

photo author
- Kamis, 30 November 2023 | 07:17 WIB
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait daftar pemilih tetap (DPT) diduga bocor dibobol hacker (peretas) Jimbo dan diperjual belikan di situs BreachForums. (Foto: Twitter Teguh Aprianto)
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait daftar pemilih tetap (DPT) diduga bocor dibobol hacker (peretas) Jimbo dan diperjual belikan di situs BreachForums. (Foto: Twitter Teguh Aprianto)

 

Catatanfakta.com - Indonesia kembali menghadapi peristiwa memprihatinkan dalam bidang keamanan siber. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja mengalami insiden cyber attack yang berdampak pada kerugian privasi ratusan juta warga Indonesia.

Menurut Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, data KPU yang berisi 204 juta data DPT telah dibobol oleh Jimbo, seorang hacker tak dikenal.

Data KPU diyakini sudah dijual oleh Jimbo di situs darkweb Breachforums dengan harga US$74 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar.

Baca Juga: KPU akan Libatkan Masyarakat Sipil dalam Debat Pilpres 2024

Setelah membagikan 500 data contoh dari website Cek DPT Online milik KPU, Jimbo mengunggah beberapa tangkapan layar untuk memverifikasi data yang didapatkan.

Data yang dibagikan itu termasuk NIK, nomor Kartu Keluarga, nomor KTP, nomor passport untuk pemilih di luar negeri, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal dan tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta kodefikasi TPS.

Peretasan ini dianggap berhasil karena Jimbo menggunakan role Admin KPU berbagai metode, termasuk phishing, social engineering, atau malware.

Baca Juga: Polisi Kerahkan 610 Personel untuk Mendukung Deklarasi Pemilu Damai di KPU

Bahkan, Jimbo diyakini mendapatkan akses login dengan role Admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id menggunakan metode-metode tersebut.

Inisiatif untuk melakukan verifikasi data pun dilakukan oleh lembaga CISSReC dari sampel yang diberikan Jimbo.


Hasilnya, data yang dikeluarkan dengan dari website Cekdpt sama persis dengan data yang dibagikan oleh Jimbo.

Baca Juga: Tiga Pasangan Capres-Cawapres Resmi Ditentukan KPU untuk Pilpres 2024

Kondisi ini adalah ancaman besar bagi privasi warga Indonesia. Dan hal ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama pemerintah dan lembaga-lembaga terkait, untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X