Catatanfakta.com -, Jakarta – Marathon bukan sekadar ajang olahraga. Ia telah tumbuh menjadi simbol kebersamaan, semangat, dan pulang ke akar identitas. Hal itulah yang ingin ditunjukkan dalam gelaran Justisia Half Marathon 2025, yang resmi diumumkan dalam sebuah seremoni hangat oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, pada Jumat (25/7/2025).
Diselenggarakan atas kolaborasi antara Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI) dan PLN Mobile, Justisia Half Marathon tahun ini akan menandai peringatan 101 tahun Fakultas Hukum UI—sebuah warisan pendidikan hukum yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa.
"This is not just a running event. This is a homecoming," ujar Eddy dalam sambutannya, dengan nada yang menyentuh dan penuh semangat. “MPR adalah rumah rakyat, dan olahraga adalah bahasa universal yang mempertemukan kita semua—tanpa memandang latar belakang, agama, maupun pandangan politik.”
Baca Juga: Pelajar Bogor Diciduk Saat Tenggak Miras di Jam Sekolah, Cermin Darurat Moral dan Sosial Remaja?
Dari Kekhawatiran Menjadi Tradisi
Justisia Half Marathon pertama kali digelar pada tahun 2024. Saat itu, panitia sempat khawatir karena harus bersaing dengan tiga acara lari lainnya yang digelar di Jakarta pada hari yang sama. Namun kekhawatiran itu sirna saat ribuan peserta tetap hadir dengan antusias, menjadikan acara tersebut salah satu event lari paling berkesan dalam kalender olahraga ibu kota.
Tahun ini, dengan target 6.000 peserta, panitia semakin optimistis. Mereka tak sekadar menyiapkan rute dan fasilitas, tetapi juga menggagas makna di balik setiap langkah peserta.
“Olahraga, terutama lari, adalah bentuk kontemplasi. Setiap kilometer yang ditempuh bisa menjadi perenungan tentang siapa kita, dari mana kita datang, dan ke mana kita akan melangkah bersama,” kata Eddy.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-33 Selena Gomez, Antara Momen Intim dan Misi Sosial
Simbol Kebhinekaan dan Kolaborasi
Mengusung semangat homecoming dan unity through movement, Justisia Half Marathon bukan hanya jadi ajang reuni alumni atau ajang olahraga, tetapi juga sebuah ruang untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
Eddy menegaskan, MPR terbuka untuk bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki visi membangun bangsa. Ia menyebut sejumlah program yang tengah digagas MPR, seperti:
-
Pengembangan Low Carbon Economy bersama berbagai lembaga strategis;
-
Kolaborasi penanganan darurat sampah di berbagai daerah;
-
Diskusi nasional soal climate crisis bersama Emil Salim Institute yang direncanakan pada akhir 2025.
"Marathon ini hanyalah bagian kecil dari semangat besar kita untuk menjadikan MPR bukan sekadar lembaga negara, tetapi ruang kolaborasi anak bangsa," kata Eddy.
Baca Juga: Skandal Cinta di Konser Coldplay Ketika Perselingkuhan Bukan Soal Usia, Tapi Resonansi Emosional
Artikel Terkait
Talitha Curtis Ungkap Alami Depresi Berat 'Aku Sampai Nggak Keluar Kamar 2 Minggu'
Direktur Mie Gacoan Bali Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Hak Cipta Musik