catatanfakta.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kecanduan gadget menjadi masalah yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja.
Data terbaru menunjukkan bahwa antara Januari hingga Juli 2024, sekitar 3.000 anak dan remaja di Surabaya harus menjalani terapi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur akibat gangguan mental yang disebabkan oleh kecanduan bermain gadget.
"Sebagian besar yang kami layani mengalami kecanduan gadget," ungkap Direktur RSJ Menur Surabaya, Vitria Dewi, pada 15 Agustus 2024.
Baca Juga: Transformasi Digital: Bagaimana Pemkab Bogor Mencetak Prestasi Gemilang di Ekonomi Digital?
Kecanduan gadget tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga mengganggu interaksi sosial dan prestasi akademik remaja.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Surabaya, Syaiful Bachkri, menekankan bahwa "Mengubah cara remaja dalam menghabiskan waktu dengan kecanduan gadget dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang mereka."
Dengan akses internet yang semakin mudah dan banyaknya aplikasi sosial, remaja terjebak dalam siklus penggunaan gadget yang berlebihan.
Baca Juga: Studi terbaru, Pelukan Hangat: Jadi Terapi Kesehatan Mental!
Dalam konteks ini, digital detox menjadi solusi yang sangat diperlukan. Konselor dari GK Nusantara, Gamaliel Gahinsa, menjelaskan, "Teknologi memang memudahkan hidup, tapi ada dampak negatifnya juga.
Mental dan fisik kita bisa saja memburuk, sehingga digital detox sangat penting untuk dilakukan." Digital detox bukan sekadar berhenti menggunakan gadget, tetapi juga tentang menikmati hidup tanpa ketergantungan pada layar.
Psikolog Vonny Evelyn Jingga menambahkan bahwa digital detox dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. "Digital detox bukan hanya soal berhenti dari perangkat, tapi bagaimana kita mampu menjalani hidup tanpa tergantung teknologi," ujarnya dalam acara Detox Digital Day di Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Baca Juga: Menyegarkan Pikiran, Olahraga Ternyata Kunci Kesehatan Mental
Ia merekomendasikan untuk mencoba digital detox selama satu hari dalam seminggu sebagai langkah awal.
Manfaat dari digital detox sangat beragam. Pertama, mengurangi rasa cemas yang sering muncul akibat terpapar informasi berlebihan. Kedua, mengurangi risiko depresi yang dapat timbul dari kecanduan gadget.
Artikel Terkait
Rosalynn Carter: Mendorong Kesetaraan Gender dan Kesehatan Mental
Mantan Ibu Negara AS Rosalynn Carter: Pejuang Penyayang dan Kesehatan Mental Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Polidipsia Psikogenik: Bahaya Minum Air dalam Jumlah Berlebih pada Gangguan Kesehatan Mental
Kementerian Agama Ajarkan Kepemimpinan Inovatif PKN Tingkat II di Era Digital
Membangun Masa Depan Digital Bersama YCAB Foundation dan Genshin Impact