catatanfakta.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menekankan bahwa pemimpin harus memiliki keberanian untuk melakukan inovasi dalam upaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVII dengan tema 'Digitalisasi Layanan Umat yang Premium dan Terjangkau'.
Kepemimpinan inovatif sangat diperlukan, tidak hanya untuk memperbaiki mindset, melainkan juga untuk mengatasi keterbatasan.
Baca Juga: Kemenag Gandeng Kemendagri dan Pengadilan Agama Tangani Pernikahan Tidak Tercatat
Menag berharap peserta pelatihan, yang diharapkan menjadi pimpinan di berbagai level, mampu memimpin dengan keberanian untuk melakukan inovasi sehingga menghasilkan dampak positif.
Berbagai perubahan yang telah dilakukan peserta PKN II dari angkatan sebelumnya sangat mendukung kinerja para Aparatur Sipil Negara di Kementerian Agama. Menag juga berharap hasil dari PKN II ini bisa kami gunakan sebagai bagian dari melakukan perbaikan di Kementerian Agama.
Kementerian Agama terus melakukan berbagai inovasi digital, seperti dengan menghadirkan Pusaka Super Apps, sebuah inovasi digital yang menyediakan seluruh layanan keagamaan secara terpadu.
Baca Juga: Kemenag Gelar Lomba Pidato nasional Siswa, Berhadiah Rp100 Juta, Segera Daftar Sebelum Ditutup
Aplikasi ini menyatukan sekitar 4000 aplikasi yang ada sebelumnya, menjadi satu aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh umat agama.
Digitalisasi juga dilakukan melalui MOOC Pintar (Massive Open Online Course Pusat Informasi Pelatihan & Pembelajaran), sebuah wadah pelatihan daring mandiri bersertifikat yang dapat diikuti oleh guru, kepala madrasah, pengawas, penghulu, penyuluh agama, dosen, dan lain-lain.
Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengapresiasi inovasi digital yang telah dilakukan Kementerian Agama dan menganggapnya sebagai role model bagi lembaga lain.
Baca Juga: Madrasah Siap Maju: Kemenag Terbitkan Pedoman Implementasi Kurikulum Baru
Kemenag tampil dengan transformasi digital dan bahkan Menag telah diberi julukan 'Satria Transformasi Digital' karena berbagai penghargaan yang diterimanya dalam bidang transformasi digital.
Pemimpin tidak lahir begitu saja, namun pemimpin harus dibentuk. Oleh karena itu, Kepala LAN menegaskan bahwa fokus tahun ini adalah untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin yang mampu melahirkan transformasi digital.
Artikel Terkait
Segera Daftar Program Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren Tahap II Kemenag, Lengkapi persyaratan ini:
Beasiswa Santri ke S1,S2,S3? Kemenag Buka Peluang untuk 1.000 Orang! Segera Daftar
Kemenag Gandeng Universitas Korea untuk Tingkatkan Kualitas SDM Widyaiswara Indonesia
Gandeng BKM, Kemenag Gencarkan Gerakan Indonesia Berwakaf Berbasis Masjid
Pertukaran Mahasiswa Berbeda, Kemenag Gelar PM-Luring untuk PTKI